Fatmawati Aktivis Nasyiah
Kata Uzlifah, Nasyiatul Aisyiyah itu embrionya dari Madrasah Muslimat. “Beberapa puluh tahun sebelum Indonesia merdeka, Nasyiatul Aisyiyah sudah menghasilkan literasi yang terekam jejaknya di Suara Aisyiyah,” ungkapnya.
Padahal, di usia yang butuh perjuangan saat itu, Nasyiah di bawah bimbingan Nyai Walidah sudah bisa menghasilkan gerakan-gerakan yang luar biasa. “Fakta sejarah pun berkata bahwa sosok Ibu Fatmawati merupakan seorang aktivis Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan organisasi otonom (ortom) dari Muhammadiyah di Bengkulu,” imbuhnya.
Fatmawati aktif di NA sejak remaja, walaupun tidak menjadi ketua. Namun NA begitu berpengaruh pada jiwa, sikap, dan perilaku Fatmawati. Fatmawatilah yang mendorong proklamasi kemerdekaan.
“Kebetulan suami pernah jalan-jalan di Bengkulu dan memang banyak situs-situs sejarah yang menjelaskan bahwanya keluarga Ir Soekarno merupakan pure aktivis dari organisasi Muhammadiyah,” ujarnya.
Di penutup stadium general itu, Uzlifah mengutip an-Naml ayat 97. Artinya, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN