PWMU.CO – Kemeriahan dan kegembiraan mewarnai acara puncak peringatan Hari TB Sedunia (HTBS) yang digelar Community TB-HIV Care Aisyiyah Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik dan SSR Kabupaten Gresik, di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Jumat, (24/3) pagi.
Acara diawali dengan senam massal yang diikuti oleh perwakilan PDA dan jajarannya, Kader TB, Suporter TB, karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten dan RS Ibnu Sina, serta warga yang berpartisipasi. Selain itu, dua grup drum band yang berasal dari TK ABA 34 Kedanyang dan TK ABA 1 Gresik ikut memeriahkan acara ini.
(Baca: Ini Hasil Blusukan Aisyiyah ke 1.000 Rumah Kampanyekan Penyakit TB)
Dalam puncak acara HTBS itu Jumat pagi tadi juga diadakan jalan sehat yang diikuti oleh perwakilan LSM serta sekolah–sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Wakil Bupati Gresik Moh Qosim didampingi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Taufiqullah A Ahmady dan Wakil Ketua Daerah Aisyiyah Gresik Idha Rahayuningsih secara simbolis melepas balon sebagai tanda peresmian Komunitas Masyarakat Peduli (KMP) TB MDR. Untuk diketahui TB MDR (tuberculosis multi drug resistance) adalah pasien yang sudah kebal terhadap obat. Hal ini disebabkan oleh kesalahan minum obat sehigga resisten dan harus diulang pengobatannya sampai 2 tahun.
(Baca juga: TB Day Aisyiyah Tulungagung: Tuberculosis Itu Bukan Penyakit Kutukan)
Dalam kesempatan itu juga di-launching ‘Patient Supporters TB MDR’ secara simbolis oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Nurul Dlolam dan Wakil Ketua PDA Gresik Idha Rahayuningsih dengan menyematkan pin kepada pasien suporter di Kabupaten Gresik.
Ketua SSR Kabupaten Gresik Siti Farikhah menjelaskan, sebelumnya berbagai agenda juga diselenggarakan untuk menyukseskan HTBS. “Pertama, kita adakan Knocking Door (ketuk pintu) yang akan dilakukan oleh Kader TB HIV Care Aisyiyah sejak 6-19 Maret 2017. Ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik,” urai Farikhah yang juga Ketua Majelis Kesehatan PDA Gresik.
(Baca juga: Pirni, Penderita Tuberculosis Akut Itu Kini Didampingi Aisyiyah)
Kedua, kata dia, telah dilakukan pula bakti sosial dengan penderita TB di RS Ibnu Sina dengan membagikan susu dan pin yang bertuliskan ‘Aku Pasti Sembuh’. “Diharapkan mampu memotivasi para pasien TB untuk selalu semangat dalam menjalani pengobatan,” tuturnya.
Farikhah menjelaskan, SSR (sub-sub recipient) adalah pos-pos penerima pengobatan TB. SSR bertugas untuk ikut menanggulangi TB. “Di Gresik dipilih 3 kecamatan yaitu Gresik, Bungah, dan Kebomas. Tiga kecamatan itu dipilih karena tingkat penderita TB tertinggi,” ungkapnya.
(Baca juga: Bersiaplah, 30 Kader Aisyiyah Akan Ketuk Pintu 1000 Rumah Warga Surabaya)
Dia menambahkan, SSR Kabupaten Gresik sudah mempunyai 48 Kader TB dan 5 pasien suporter (pasien yang pernah sakit TB dan sudah sembuh yang rela memberi bimbingan minum obat pada penderita TB. “Mereka ini disebut dengan PMO (pengawas minum obat). Tugas mereka mengingatkan pasien agar mau minum obat sampai sembuh,” jelas Farikhah.
(Baca juga: Aisyiyah Bersinergi dengan DPRD untuk Wujudkan Surabaya Bebas TB)
“Kami menggandeng Kader TB dan masyarakat untuk memutus rantai TB di Gresik,” ujarnya. Beliau menjelaskan melalui acara ini diharapkan masyarakat menyadari dan mau bersama-sama menanggulangi penularan TB.
Wakil Bupati Moh Qosim dalam sambutannya mengapresiasi langkah yang diambil PDA Gresik dalam partisipasi menyehatkan masyarakat dengan memutus rantai penderita TB. (Agustine Nurhayati)