PWMU.CO– Mahasiswa UMG (Universitas Muhammadiyah Gresik) bekerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) melaksanakan Program Percepatan Penurunan Stunting di Desa Randuboto, Sidayu, Gresik.
Mahasiswa UMG dari Program Studi Ilmu Gizi. Desa Randuboto merupakan salah satu desa dengan kasus stunting berada di urutan ke 10 dari 21 desa di Gresik. Padahal desa nelayan ini penghasil ikan. Semestinya kondisi stunting dapat teratasi.
Ketua Pelaksana Program, Zalzabila Hediana, dihubungi Rabu (4/1/2023), menjelaskan, tim mahasiswa Ilmu Gizi sebanyak sembilan orang. Yaitu Arna Fuadillah, Dyah Faridatun Nafi’ah Hasan, Anjali Musammah, Alfin Khoiriyah, Tiara Salzabilla Putri, Alfina Dayanti, Ristiawati, Nabilah Firyal Nareswari, Salsabila Kamaratih Rahajeng.
Langkah pertama, kata dia, riset data Badan Pusat Statistik menunjukkan produksi ikan di Kecamatan Sidayu tahun 2020 mencapai 1.089,03 ton untuk penangkapan di laut, 9.933,12 ton untuk budidaya tambak payau, 6.191,99 ton untuk budidaya tambak tawar, serta 582,42 ton untuk perairan umum.
”Dari analisis masalah yang dikumpulkan tim mendapatkan hasil 63,16% dari sampel menunjukkan balita stunting tidak mendapatkan pendampingan dari Posyandu,” kata Zalzabila.
Sebanyak 43,75% ibu hamil kurang asupan protein harian, 46,7% ibu menyusui kurang asupan protein harian, 86,4% dari sampel Wanita Usia Subur (WUS) kurang asupan protein harian 73% dari sampel remaja tidak mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
Granula Ikan Mujair
Berdasarkan data tersebut, kata Zalzabila, mahasiswa UMG mulai menyusun langkah kedua beberapa program yang dilaksanakan selama enam bulan. Program dimulai bulan Mei 2022.
Program jangka pendek maupun jangka panjang yang dijalankan yaitu Dermasi (Demonstrasi Kreasi Masak MP-ASI), Gerkom TTD (Gerakan Konsumsi Tablet Tambah Darah), SuZi (Konsultasi Gizi), RikTis (Pemeriksaan Gratis), Konsiring dan PenPro (Pengenalan Konsep Isi Piringku dan Pentingnya Konsumsi Protein).
Lalu ada Konsiring Pro MP-ASI (Pengenalan Konsep Isi Piringku, Pentingnya Konsumsi Protein, dan Pengenalan Isi Piringku), ReBa (Remaja Bebas Anemia), serta Rumah Sehat Bebas Stunting, perilaku hidup bersih dan sehat.
Inovasi bahan pangan mulai dikenalkan saat pertemuan di acara Posyandu. Seperti pembuatan granula daging ikan mujair dan kaldu tulang ikan. Produk ini alternatif lauk kaya protein untuk memenuhi asupan gizi warga Desa Randuboto untuk menuntaskan kasus stunting.
Ristiawati, koordinator acara, menjelaskan cara pembuatan granula ikan mujair di depan ibu-ibu desa. ”Ikan mujair di-fillet. Diambil dagingnya. Kemudian diblender bersama irisan bawang bombay, bawang putih, dan bawang merah. Setelah halus ditumis dengan sedikit minyak sampai kering. Lalu diblender kasar dan granula daging ikan mujair siap dinikmati bersama nasi,” katanya.
Sementara tulang ikan mujair hasil fillet, kata dia, bisa dibuat kaldu dengan merebus. Air kaldunya sebagai pengganti penyedap rasa makanan.
Kepala Desa sekaligus Ketua PKK Desa Randuboto Inayah SPd mengatakan, produk ikan ini sangat bagus, dapat dikembangkan lagi mulai dari kemasan hingga pemasarannya.
”Saya harap ini bisa menjadi referensi untuk ibu-ibu kader mengembangkan produk ikan ini,” katanya.
Penulis Dyah Faridatun Editor Sugeng Purwanto