Anwar Abbas: Pelajar Harus Punya Ide dan Pandangan yang Maju, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ian Ianah
PWMU.CO – Dua jurnalis cilik SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) Jawa Timur Shafa Azzahrah Pahlevi dan Tsabita Maylaffayza Daimah mendapat kesempatan wawancara dengan Ketua PP Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas MM MAg, Sabtu (28/5/2023).
Kedua siswa ini bertemu langsung dengan Anwar Abbas di Hotel Sapta Nawa Gresik. Kehadiran Buya Anwar, sapaan akrabnya, di Gresik ini merupakan rangkaian syiar Musyawarah Cabang (Musycab) XI Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik.
Dalam wawancara tersebut, Buya Anwar menuturkan nasihat dan motivasi untuk umat Islam, terutama kepada warga dan simpatisan Muhammadiyah Gresik. Tokoh kelahiran Limapuluh Kota, Sumatra Barat ini, menegaskan bahwa umat Islam harus menjadi penentu di masa yang akan datang.
“Karena masih banyak orang lain yang menentukan, apalagi di bidang ekonomi. Umat Islam harus berubah lebih maju untuk memikirkan kemajuan. Masalah yang dihadapi sekarang akan berbeda dengan masa yang akan datang,” tuturnya.
Terkait pemimpin Indonesia nanti, lanjutnya, harus mengedepankan persatuan dan kesatuan. Karena bersatu, maka akan kuat. Jika kuat, akan maju dan bisa memenangkan ide-ide. Jika kuat, bisa memperjuangkan apa yang dicita-citakan.
Era Digital
Buya Anwar juga berharap kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah di cabang Gresik. Tantangan masa depan akan berbeda dengan masa yang dihadapi hari ini. Siswa akan hidup di zaman di mana era digital sudah sangat maju informasi dan teknologi.
“Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan. Guru sebagai fasilitator harus mendampingi peserta didik, sehingga mereka mempunyai ide, pandangan, dan sikap. Guru menilai apakah ide dan pandangan itu mendorong pelajar menjadi lebih maju, menjadi berubah atau tidak,” ujarnya.
Siswa harus dibimbing mengenali dirinya, menyenangi kesukaannya. Jika orang mengerjakan sebuah pekerjaan yang dia tidak suka, tidak akan produktif.
“Kalian juga begitukan?” tanya Buya Anwar kepada Shafa dan Tsabita. Dua jurnalis SD Mugres itu mengangguk setuju.
Mantan Wakil Presiden Konfederasi Buruh Islam Internasional (International Islamic Confederation of Labour, IICL) ini juga mengingatkan agar umat Islam gemar membantu. Utamanya, orang-orang fakir-miskin sehingga mereka dapat hidup lebih layak.
“Warga Muhammadiyah perlu menghayati teologi al-Maun. Tidak boleh ada orang yang menyia-nyiakan anak yatim dan tidak memberi makan fakir miskin,” tegasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.