PWMU.CO – Pimpinan itu pemberi solusi bukan pemberi masalah Itulah yang disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Rukmini Amar MAp, Sabtu (16/9/2023).
Dalam pengajian di acara Pengukuhan Bersama PCM, PCA, PRM dan PRA se-Cabang Panceng, dia menceritakan KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Persyarikatan Muhammadiyah ketika mengonsep logo Muhammadiyah dengan menentukan 12 sinar matahari merupakan hasil menelaah al-Quran Surat ash-Shaaf ayat 14.
“Dalam surat tersebut menceritakan tentang Nabi Isa As bersama 12 pengikutnya yang dikenal dengan hawariyyun,” katanya.
Dia menuturkan Hawariyyun adalah golongan orang di antara Bani Israil yang beriman kepada Nabi Isa. Mereka bersedia untuk membantu, menolong, serta mengikuti segala petunjuk cahaya yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Isa, ada yang mengatakan berjumlah 12 orang ada juga yang mengatakan lebih.
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang
KH Ahmad Dahlan
Rukmini menjelaskan Ketika Nabi Isa bertanya kepada 12 pengikutnya yang setia tersebut dengan pertanyaan “Siapa yang akan menjadi penolong Allah?” mereka menjawab dengan tegas, “Kami adalah penolong Allah.”
Jadi, lanjutnya, mereka 12 pengikut Nabi Isa As berkomitmen untuk menjadi penolong Allah Swt. “Maka sebagai pimpinan di Muhammadiyah atau di Aisyiyah harus mempunyai jiwa dan berkomitmen untuk menolong agama Allah swt,” katanya.
Dia menyampaikan, bahkan ayat 7 Surat Muhammad sebagai penguatan KH Ahmad Dahlan kepada KH Mukhtar, ketika dia merasa capek karena selalau berkeliling untuk berdakwah dan mengajar, tidak ada honornya sama sekali.
“Logikanya, istriku makan apa jika saya hanya berdakwah dan mengajar tidak bekerja,” ujarnya.
Akhirnya KH Ahmad Dahlan menghibur dan memberi nasihat Kepada KH Mukhtar dengan membacakan Surat Muhammad ayat tersebut. “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukan.”
Dia menegaskan, jangan sampai takut berkekurangan, karena Allah yang akan membereskan masalah keluarga kita begitu juga. Dia yang akan memberi kecukupan kepada keluarga kita semua.
KH Ahmad ketika mendengar keluhan K Mukhtar, dia tidak hanya membacakan ayat dan menjelaskannya, tapi beliau juga memberi solusi.
“Tolong istrimu suruh datang ke sini, akhirnya istri K Mukhtar datang ke tempat KH Ahmad Dahlan kemudian diberi beberapa batik untuk menjualnya, dan hasilnya di pakai belanja untuk kebutuhan sehari-hari,” urainya.
Sebagaimana yang sudah dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan, sambungnya, pemimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah jangan hanya sekadar berpendapat dan hanya menyuruh. “Tapi pemimpin itu pemberi solusi bukan pembuat masalah,” tegasnya. (*)
Penulis Nurkhan. Editor Ichwan Arif.