PWMU.CO – LDKS dan HW Camp SMP Muhammadiyah 7 (Mutu) Surabaya bikin siswa tertantang. Ada 200 peserta yang mengikuti pelatihan di dua tempat ini.
LDKS dan HW Camp SMP Mutu Surabaya dilaksanakan dua sesi, pertama pada Kamis-Jumat (16-17/11/23) dan kedua yakni Selasa-Kamis (21-23/11/23). Sekitar 200 siswa mengikuti kegiatan tersebut sebagai syarat naik ke jenjang kepemimpinan yang lebih tinggi.
Kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi itu dilaksanakan di dua tempat berbeda. Pada sesi pertama diadakan di sekolah, sementara yang kedua diadakan di Klurak, Mojokerto. Sesi pertama kegiatan berfokus pada materi dan segala persiapannya sebelum terjun di lapangan bumi perkemahan.
Materi tentang kepemimpinan diisi Kepala SMP Mutu Surabaya Imam Sapari SHI MPdI. Gus Imsap, sapaannya, mengatakan pentingnya fungsi kepemimpinan.
“Kita harus tahu betapa karut-marutnya dunia saat ini. Ada kenakalan remaja, dampak gadget, sampai isu global perang Palestina dan Israel. Dari segala permasalahan itulah, fungsi adanya pemimpin salah satunya adalah beramar makruf nahi munkar, yakni menyeru pada kebajikan dan mencegah kemungkaran,” jelasnya.
Dia melanjutkan, para peserta diharapkan tahu kondisi dan ancaman dunia saat ini dan ke depan, supaya mereka bersiap-siap mulai dari sekarang. Di sisi lain, supaya mereka juga paham jebakan-jebakan yang sudah menyasar pada generasi remaja saat ini. “Harapannya, agar mereka lebih berhati-hati dan meningkatkan kapasitas, yakni sebagai generasi pemimpin masa depan,” ujarnya.
Sementara hari kedua materi Ke-IPM-an diisi Ketua PD IPM. Ketua PR IPM SMP Mutu Surabaya Dzamar bertindak sebagai moderator. Materi tentang ke-IPM-an berkisar pada tujuan, arah gerak, tingkatan, dan definisi lambang.
Pada materi ketiga ada penguatan HW seperti membuat yel-yel, tali-temali, mendirikan tenda, praktik memasak, dan sosialisasi inagurasi. Juga ada perbekalan yang dibawa dan perlengkapan, serta teknis keberangkatan kemah.
Tertantang dan Mandiri
Tiba di Bumi Perkemahan di Klurak, Mojokerto, para murid mulai mendirikan tendanya masing-masing. Usai dibuka secara resmi dengan apel, kegiatan dilanjutkan dengan lomba-lomba kepanduan seperti PBB, pionering, semaphore, morse, dan tidur di jam 10 malam.
Materi keempat, diawali dengan jelajah malam. Para peserta dilatih mentalnya melalui renungan muhasabah diri. Kegiatan dilanjut dengan shalat tahajud, pembacaan ayat-ayat rukyah agar mendapat lindungan dari Allah SWT. Kemudian berlanjut shalat subuh, senam, dan tadabur alam plus outbond.
Di malam harinya terdapat upacara api unggun beserta penampilan inagurasi setiap kelompok. Di malam inagurasi, banyak penampilan yang mengusung kebudayaan, mulai dari tradisional seperti Tari Remo hingga kontemporerter. Ada juga penampilan drama, puisi, hingga senam bersama. Setiap tampilan akan dinilai tim juri.
Fuad Hasan, salah seorang siswa kelas 9 As Sholih menyampaikan, saya merasa LDKS yang diadakan sekolah adalah pelatihan paling melatih kepemimpinan, ilmu survival, hingga kemandirian paling terbaik.
“Kalau di LDKS Kota, saya tidur di tenda yang sudah berdiri dan makan secara prasmanan. Namun LDKS dan HW Camp di sini, saya merasa kayak lebih tertantang karena semua dikerjakan oleh kita sendiri,” ungkap peserta terbaik LDKS Dinas Pendidikan Kota Surabaya tersebut.
LDKS dan HW Camp SMP Mutu Surabaya memberikan pressure kemandirian. Para peserta membangun tenda hingga memasak makanan sendiri. (*)
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah. Editor Darul Setiawan.