PWMU.CO – Ketua PAUD Dasmen PDA Gresik Musyrifah Sag mengajak menjalani puasa Ramadhan dengan Hati gembira ikhlas dan penuh ampunan, Sabtu(6/4/2024).
Dalam acara Pengajian Menjelang Berbuka di Masjid Al-Falah Desa Golokan Sidayu Gresik yang diselenggarakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Aisyiyah Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, dasar dan menengah (PAUD Dasmen) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik.
Di depan 850 peserta pengajian Musyrifah mengingatkan kembali puasa Ramadhan adalah kewajiban umat muslim yang harus dilaksanakan selama 30 hari.
Dia kemudian menyitir surat al-Baqarah ayat 183 yang artinya diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
“Maka sebagai umat muslim laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa harus menjalankan kewajiban berpuasa karena jika tidak ada alasan udzur kemudian tidak menjalankannya maka kita akan berdosa,” katanya.
Hari ini adalah hari yang ke dua puluh tujuh, tambahnya, maka kita sudah memasuki pada fase 10 hari yang terakhir. “Yang mana Allah akan membebaskan kita dari api neraka namun dengan syarat kita menjalankan puasanya dengan sebenar-benarnya, ikhlas dan penuh kekhusukan,” tambahnya.
Kemudian Musyrifah yang sehari-harinya masih aktif mengajar di Mimdaka ini menyampaikan pertanyaan kepada peserta kajian. “Bagaimana kualitas ibadah Ramadan yang kita lakukan sampai hari ini, apakah sudah benar bersungguh-sungguh dalam berpuasa?” tanyanya.
Akhiri Puasa dengan Kebaikan
Musyrifah mengingatkan jamaah untuk mengakhiri puasa dengan kebaikan-kebaikan. “Jika kita sudah berpuasa dengan sungguh-sungguh maka kemudian tambahlah dengan perbuatan baik,” pesannya.
Menurutnya banyak kebaikan-kebaikan yang bisa dilakukan. “Selain sholat dan puasa, ibu-ibu harus banyak menolong orang lain, bersedekah, saling membantu, ramah, berkata lemah lembut dan masih banyak lagi,” tutur wanita kelahiran Sidayu Gresik ini.
Ada yang sudah khatam al-Qurannya, lanjutnya dengan nada bertanya, Musyrifah kemudian menanyakan lagi tentang sejauh mana bacaan al-Qurannya.
Dia menjelaskan umat muslim seharusnya memperbanyak membaca al-Quran di bulan Ramadhan. “Dalam surat al-Baqarah ayat 185 yang artinya bulan Ramadan adalah bulan di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasannya mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil),” jelasnya ibu lima anak ini.
Maka kita harus bersyukur kepada Allah, lanjutnya, betapa sayangnya Allah kepada kita di bulan Ramadan diberi waktu banyak untuk memperbanyak membaca al-Quran.
Musrifah kemudian mengajak peserta pengajian untuk mengakhiri bulan Ramadan di hari-hari terakhir ini dengan benar-benar khusyuk dalam beribadah.
“Marilah kita menyempurnakan Puasa Ramadhan dengan menghatamkan membaca Alquran, sholat tarawihnya disempurnakan dan kemudian kita berusaha benar-benar menuju ampunan Allah agar kita benar-benar dibebaskan dari api neraka,” ajaknya.
Musyrifah menyampaikan kepada semua peserta pengajian untuk saling memaafkan. “Karena saling memaafkan tidak harus menunggu hari raya namun saat ini adalah hari yang tepat di saat bulan Ramadan kita semua saling memaafkan dan saling mendoakan agar kita semua benar-benar dalam ampunan Allah dan terbebas dari api neraka,” papar wanita empat puluh sembilan tahun ini.
Dia kemudian menjelaskan perintah Allah dalam surat Ali Imron ayat 33 adalah perintah untuk yang segera bagi kita semua menuju ampunan Allah. “Dan dijelaskan pula bahwa surga yang seluas-luasnya langit dan bumi disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” ucapnya.
Di akhir pemaparannya Musyrifah mengingatkan kepada peserta pengajian untuk tugas terakhir sebagai mukmin yaitu menunaikan zakat.
“Di dalam surat al-Baqarah, Allah mengingatkan pada ayat 43 agar kita menunaikan zakat karena menunaikan zakat terutama zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki perempuan besar kecil mempunyai kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah dan harus diberikan kepada 8 golongan yang sudah ditentukan di dalam Alquran,” jelasnya. (*)
Editor Ichwan Arif.