PWMU.CO – Tragedi kemanusiaan yang tengah menimpa etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar menjadi perhatian berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Tak terkecuali dengan pelajar Muhammadiyah.
Sebagai wujud solidaritas untuk Rohingya, puluhan pelajar Muhammadiyah di Pandaan menggelar aksi simpati untuk Rohingya bertajuk “Rp 1= Satu Suara Keadilan untuk Rakhine” di Car Free Day Pandaan, , Kabupaten Pasuruan, Ahad (24/9).
(Baca: Berangkat: Misi Kemanusiaan MuhammadiyahAid untuk Rohingya)
Puluhan pelajar Muhammadiyah yang berasal dari PC IPM Bangil, PC IPM Gempol, PC IPM Pandaan dan PD IPM Pasuruan itu mempersembahkan musikalisasi puisi, teatrikal, dan penampilan musik untuk menarik simpati masyarakat.
”Aksi yang kami lakukan ini tidak hanya bersuara, tapi juga ditunjukkan lewat aksi nyata. Bukan hanya sekedar bersimpati, tapi juga berempati. Bukan hanya sekedar kejar popularitas, tapi juga penuh rasa ikhlas. Bukan hanya sekedar galang dana, tapi kami gunakan lewat cara tak biasa,” terang Achmad Fuad Hasyim, koordinator lapangan (Korlap) aksi.
Selain berekspresi melalui gelaran seni, puluhan pelajar Muhammadiyah itu, juga dilakukan aksi penggalangan dana peduli kemanuisaan. Hasilnya, terkumpul donasi senilai Rp 2.611.000 yang bakal disalurkan melalui Lazismu. ”Dengan berdonasi kita bisa membantu sedikit krisis sandang, pangan dan papan di Rakhine, Myanmar,” ujar Fuad.
(Baca juga: Rp 14,115,999,310.50 dari Lazismu untuk Rohingya)
Ketua Umum PD IPM Kabupaten Pasuruan ini pun menyadari bahwa aksi solidaritas ini tidak bisa membantu menyelesaikan akar permasalahan yang terjadi di sana. Akan tetapi, aksi ini adalah bentuk penegasan keberpihakan IPM kepada kaum tertindas.”Melalui aksi ini IPM Kabupaten Pasuruan ingin menyuarakan tegaknya keadilan kemanusiaan untuk dunia, khususnya di Rakhine, Myanmar,” urainya.
Aksi ini, kata Fuad, dilakukan sebagai bentuk nyata aksi gerakan pelajar berkemajuan. Selain itu, aksi ini sejalan dengan visi misi PD IPM Kabupaten Pasuruan. ”Karakter pelajar yang rela, tulus, ikhlas, berkarya, peduli dan tetap rendah hati ditunjukkan secara nyata oleh pelajar Muhammadiyah di Pasuruan,” tukas Fuad. (ade/aan)