PWMU.CO – Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Cabang Deket mengadakan perayaan Milad Kokam ke-59 yang jatuh pada 1 Oktober sekaligus refleksi Gerakan 30 September (G30S) PKI di halaman Klinik Muhammadiyah Cabang Deket (29/9/2024).
Acara yang berlangsung hingga pukul 23.30 WIB ini mengusung tema “Nawasema KOKAM: Harmoni untuk Indonesia Maju”.
Tema tersebut sesuai dengan tujuan negara indonesia demi menjadi negara yang maju dengan ditopang sumber daya manusia yang berpikir cerdas, berilmu, bermartabat serta menjaga nilai nilai agama.
Acara ini dikemas dengan acara nonton bareng film G 30S PKI dan Diskusi. Kegiatan ini dihadiri sejumlah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Deket, di antaranya Sukatman SPd dan Abdul Kholid Achmad, Anggota Kokam Cabang Deket, Pimpinan Kokam Daerah Lamongan, Kokam Cabang Turi, Kalitengah, Sekaran, dan Paciran, serta tampak hadir juga Kasat Intel Polsek Deket Pak Purwoko dan anggota mewakili Kapolsek.
“Saya senang dengan adanya acara ini, semoga kita dapat bersinergi untuk mewujudkan keamanan di wilayah Deket. Kalau bisa agenda seperti ini diadakan setiap tahun dengan mengundang pemuda-pemuda usia sekolah agar mereka mengetahui sejarah,” tutur Purwoko dalam sambutannya.
Menurutnya Kokam sangat membantu dalam menangani masalah-masalah di Deket. Dia mencontohkan partisipasi Kokam Cabang Deket saat menangani Covid 19 yg terjadi pada 2020 silam.
Sebagai orang kelahiran Purworeji yg dekat sekali dengan kediaman Alm. Jendral Ahmad Yani, memiliki kenangan saat SMA yang mendapatkan cerita langsung dari keturunanya tentang kejadian September 1965 tersebut.
“Saya sakit hati saat ada sekelompok orang yg menganggap bahwa kejadian G 30S PKI ada pembelokan sejarah, saya mendengar secara langsung bahwa film tersebut 100℅ benar,” ujarnnya dengan nada ringan.
Dalam kegiatan tersebut diskusi dipimpin oleh Sukatman, PCM Deket.
“Kokam harus turut serta mengawal kesatuan NKRI bersama unsur masyarakat lainnya sebagaimana sejarah awal kokam.” ujarnya mengawali materi diskusi.
“Kokam memberikan dukungan fisik kepada bangsa untuk kemerdekaan, adalah bentuk kongkrit bela negara dari Persyarikatan Muhammadiyah untuk kedaulatan Republik Indonesia,” sambungnya.
Menurutnya, Kokam harus tetap bertali pada al-Quran dan sunnah sebagaimana syair Mars Kokam dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Kokam harus senantiasa hadir demi menjaga Marwah Muhammadiyah dan menjadi kader umat dan bangsa untuk kepentingan kemanusiaan. Misi kemanusiaan sangat penting dalam kehidupan bernegara maupun bermuhammadiyah.
Saat Bayu Setiawan, Pimpinan Kokam Daerah memberikan materi, ia berpesan bahwa dedikasi menjadi Kokam harus totalitas dan bangga karena sebagai wujud dari kecintaan terhadap persyarikatan dan bangsa.
“Kokam sebelumnya bukan “Komando Kesiapsiagaan” tapi “Komando Kepanduan”. Perubahan tersebut menjadi penting bagi anggota Kokam jika ada Komando kapanpun untuk persyarikatan dan bangsa harus siap siaga,” tutur guru dari Paciran ini.
Dalam kesempatan tersebut, acara Milad Kokam yang diadakan Cabang Deket mendapat apresiasi karena baru pertama di Lamongan yang mengadakan acara ini.
“Saya mengapresiasi dengan setinggi-tingginya karena acara ini perdana di Lamongan untuk Milad Kokam, semoga Kokam Deket menginspirasi lainnya untuk mengadakan acara serupa dalam rangka perkaderan,” tegas Bayu.
Penulis Kholid Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun