PWMU.CO – Sebagai bentuk rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan hidup, siswa SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman (SD Mumtaz) membuat pupuk kompos dari kulit buah, sayur serta daun kering pada Rabu (6/11/2024).
Kegiatan yang juga bagian dari pembelajaran life skill ini diikuti seluruh siswa kelas 3. Mereka diminta untuk membawa sisa makanan dari rumah seperti kulit buah dan daun kering yang diperoleh dari lingkungan sekolah SD Mumtaz.
Salah satu pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Surabaya, Bu Fitri menjelaskan mengenai cara pembuatan kompos dari awal hingga akhir. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kompos di antaranya yaitu air, sisa buah atau sayur, gula molase dan wadah tertutup seperti galon atau tong plastik.
Langkah awal pembuatan kompos yaitu setiap anak memasukkan kulit buah atau sisa sayur ke dalam tong maupun galon yang telah disediakan. Lalu, gula molase dimasukkan ke dalam tong atau galon. Setelah itu, masukkan air ke dalam tong atau galon.
Sampah yang sudah menjadi kompos dinamakan eco-Enzyme. Eco-Enzym merupakan cairan organik yang dibuat dari fermentasi sisa makanan seperti buah dan sayur. Eco-Enzyme ini bisa disimpan di tempat tertutup kering dan sejuk serta jauhkan dari matahari secara langsung selama 3 bulan setelah dicampur dengan air.
Salah satu siswa kelas 3A, Khanza Naahya Rafanda dan siswa kelas 3B, Muhammad Akbar Attahaya juga turut mempraktikkan langkah-langkah membuat pupuk kompos dengan memasukkan gula molase ke dalam tong atau galon.
Nantinya SD Mumtaz berencana untuk memproduksi pupuk kompos yang dilakukan oleh siswa secara langsung. Kemudian, pupuk kompos tersebut akan dikemas dengan kemasan yang lebih menarik dan akan diperjualbelikan di lingkungan sekitar.
Kegiatan ini mengajarkan siswa SD Mumtaz dalam berbisnis. Inilah bukti bahwa SD Mumtaz merupakan sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga memberikan dasar yang kuat dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam diri anak sejak dini. (*)
Penulis Heydi Tiara Yasmine Editor Ni’matul Faizah