PWMU.CO – Total aset Muhammadiyah di Jawa Timur ditaksir mencapai Rp 150 triliun. Aset sebesar itu tersebar menjadi amal usaha yang dikelola di semua tingkatan. Aset ini harus dikembangkan untuk saling menguatkan Ranting dan Cabang Muhammadiyah.
Pesan itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Dr HM Saad Ibrahim, ketika membuka pertemuan besar Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) di Aula Masjid Al Manar Sepanjang, Sidoarjo, Sabtu (28/10/2017) pagi.
Ustad Saad mengatakan, LPCR harus bisa memotret potensi seluruh Ranting Muhammadiyah yang ada di setiap Cabang. Sebab dari potensi tadi akan bisa dikembangkan dalam bentuk aktualisasi berupa amal usaha berdasarkan skala prioritas.
Berita terkait: Lagu Sang Surya Mengalun dengan Iringan Gending Gamelan Jawa
Menyitir sebuah hadits yang berbunyi, sesama mukmin itu ibarat seperti bangunan yang saling menguatkan dan memperkokoh, Ustad Saad mengajak semua aktivis menjadikan hadits tadi sebagai landasan kerja dakwah ber-Muhammadiyah.
Ustad Saad mengingatkan, tidak semua Cabang dan Ranting Muhammadiyah yang hadir ini dengan potensi sama dari segi amal usaha, pengelolaan organisasi, dan lainnya. ”Nah, Ranting dan Cabang Muhammadiyah yang telah maju dan kaya haruslah membantu Ranting dan Cabang yang belum maju sehingga bisa saling menguatkan satu sama lainnya,” pintanya.
Perlu pemetaan potensi Cabang dan Ranting sehingga dapat diketahui di mana yang dapat membantu lainnya. LPCR harus biasa memproyeksikan potensi Muhammadiya ke depan. ”Kita harus melangkah ke arah sana. Kalau perlu kita bangun ego sektoral untuk menjadi Cabang dan Ranting terbaik. Tapi di atas ego sektoral itu, ada ego komunal. Kita harus besar dan berada di depan,” tegasnya.
Dengan saling membantu itu, sambung dia, bakal terjadi pemerataan sumber daya antara Cabang dan Ranting di seluruh Jawa Timur. ”Sebelum berfastabiqul-khairat, lihatlah di samping kita, di belakang kita, apakah mereka sudah sama atau belum,” lanjutnya. (aan)