
PWMU.CO – Stand bazar yang disediakan dalam Kajian Ramadan 1446 H di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) diserbu oleh para pengunjung.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari, pada Sabtu (8/3/2025), awalnya hanya diikuti oleh 15 peserta yang terdaftar. Namun, pada hari pelaksanaan, jumlah stand bertambah dua kali lipat dari jumlah peserta yang terdaftar karena banyaknya stand dadakan.
Beragam barang dijual dalam bazar, mulai dari makanan, minuman, buku, pakaian, hingga snack. Bahkan, tersedia juga kaos dan produk makeup.
Menurut Koordinator Divisi Bazar dan Pameran, Dr Ari Susandi peserta bazar tidak dipungut biaya dan disediakan tenda.
Berikut daftar stand bazar yang telah terdaftar di panitia
1. Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
2. Baitul Tamwil Muhammadiyah Mulia Babat
3. Bank Bukopin
4. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Turi
5. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan
6. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Solokuro
7. Suara Muhammadiyah Lamongan
8. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan
9. Hizbul Wathan Kwarda Lamongan
10. Hizbul Wathan Kwarwil Jatim
11. Himpunan Mahasiswa KWU Umla
12. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Umla
13. Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah Jatim
14. SMKM 7 Godang Legi Malang
15. Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Batu
Sementara itu, peserta yang membuka stand secara mendadak dipersilakan mencari tempat sendiri tanpa difasilitasi. Mereka menempati beberapa sudut kampus serta lokasi strategis yang dilalui oleh peserta.
“Pada prinsipnya kami tidak melarang atau membatasi berjualan. Apalagi mereka adalah warga persyarikatan yang ingin mensukseskan acara Kajian Ramadan ini,” jelas Doktor lulusan Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Sementara itu, Mbah Dari, seorang penjual pisau dari Kediri yang tidak mendapatkan tempat di tenda yang disediakan panitia, tetap merasa senang karena masih diperbolehkan membuka stand.
“Terima kasih kepada panitia yang telah mengizinkan kami berjualan,” ujar kakek dari empat cucu dan satu cicit ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Ni’matul Faizah