
PWMU.CO – Teknik aquarel merupakan metode menggambar dan melukis dengan sapuan warna tipis, transparan, dan tembus pandang. Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik ini menjadi syarat utama bagi siswa SMAS Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng, Banyuwangi, dalam ujian praktik Seni Budaya. Ujian ini dilaksanakan pada Rabu (12/3/2025) di masing-masing kelas, seperti halnya dalam proses pembelajaran reguler.
Melukis dengan Pewarna Kopi Bubuk
Pada ujian praktik tahun ini, setiap siswa diwajibkan membuat satu karya lukis dengan pewarna utama dari kopi bubuk. Jenis kopi yang digunakan bebas dipilih oleh siswa, baik kopi sachet maupun kopi tumbuk sendiri, asalkan tanpa gula agar transparansi warna tetap terjaga.
Namun, untuk memperindah dan menyesuaikan keserasian warna, siswa diperbolehkan menambahkan cat akrilik dengan batas maksimal 20% dari keseluruhan warna. “Jika kadar akrilik melebihi batas yang ditentukan, maka akan mengurangi nilai,” ujar Jordan Aldi Darmawan SPd, guru Seni Budaya sekaligus koordinator ujian praktik.
Beradu Kreativitas di Tengah Puasa
Meskipun menjalankan ibadah puasa, para siswa tetap fokus mencurahkan ide mereka ke atas kanvas. Dengan kuas di tangan, mereka mengguratkan kreativitas dalam suasana kelas yang dipenuhi aroma kopi.
Ujian praktik ini berlangsung selama dua jam pelajaran, yaitu 90 menit, dimulai pukul 07.00 WIB setelah kegiatan keagamaan seperti shalat Dhuha dan membaca al-Qur’an. Setiap kelas diawasi oleh dua guru penguji yang menilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Tepat pukul 08.30 WIB, ujian berakhir. Banyak karya indah yang dihasilkan, terutama dari kelompok siswa putri, yang bahkan meraih nilai sempurna. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Wildan Nanda Rahmatullah