
PWMU.CO – Syahrul Tarbiyah, yang berarti bulan pelatihan atau bulan pendidikan, merupakan salah satu nama lain bulan Ramadan. Di sela pembelajaran peserta didik, ibu guru SMAS Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng, Banyuwangi, memanfaatkan waktu luang untuk saling belajar dan memperdalam bacaan shalat sesuai Himpunan Putusan Tarjih (HPT). Kegiatan tersebut bertempat di Masjid Alumni, pusat kegiatan keagamaan SMA Muha, Rabu (18/3/2025).
Sebanyak dua belas ibu guru, dalam tiga hari terakhir setelah proses pembelajaran peserta didik, berkumpul untuk belajar bersama sekaligus memperlancar bacaan shalat sebagaimana yang termaktub dalam HPT. Hal ini juga menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah, terutama bagi guru-guru baru yang masih membutuhkan penyesuaian.
Belajar Bersama
Kegiatan yang diprakarsai oleh ibu guru senior Hj Ani Sudarmi MPd dan Ariya Ermiles MPd dikemas dalam bentuk belajar bersama. Prosesnya mirip dengan pembelajaran para siswa yang menggunakan sistem tutor sebaya. Kedua ibu guru senior tersebut memandu sekaligus mempraktikkan bacaan shalat, mulai dari takbiratul ihram hingga salam, termasuk gerakannya.
“Mumpung selama bulan Ramadan pembelajaran berakhir hingga pukul 11.30 WIB, waktu luang setelah shalat dzuhur bersama peserta didik dan setelah anak-anak pulang kami manfaatkan untuk belajar bersama terkait bacaan shalat sesuai HPT,” ujar Hj Ani, sapaan akrabnya.
Kegiatan diawali dengan prakata dari Ariya Ermiles selaku pemandu. Selanjutnya, Ariya membacakan bacaan shalat yang kemudian diikuti oleh ibu guru lainnya secara bergantian. Setelah tuntas dibaca satu per satu, terutama doa iftitah, Allahumma ba‘id baini wa baina khatha yaya.., bacaan tersebut kemudian diulang bersama-sama.

Setelah itu, diberikan jeda beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada ibu-ibu yang belum hafal untuk menghafalkan bacaan iftitah. Di akhir kegiatan, masing-masing peserta mendemonstrasikan hafalan doa iftitah, termasuk bacaan lainnya, seperti ruku‘, sujud, i‘tidal, serta tasyahud awal dan akhir.
Menyeragamkan Gerakan Shalat
Setelah selesai panduan bacaan shalat, sesi berikutnya dilanjutkan dengan gerakan salat yang disampaikan oleh Ani Sudarmi. Kegiatan diawali dengan penjelasan mengenai posisi tangan saat takbiratul ihram, posisi kaki saat tasyahud awal dan akhir, serta cara mengangkat tangan setelah berdiri dari tasyahud awal sebagaimana gerakan ketika i‘tidal atau takbiratul ihram.
Setelah diulang beberapa kali, akhirnya gerakan salat mulai tampak seragam. Ani Sudarmi juga mengingatkan bahwa posisi saat salat berjamaah harus rapat dan lurus tanpa celah.
Selama hampir dua jam, kegiatan pendalaman sekaligus belajar bacaan dan gerakan salat sesuai HPT bagi ibu guru SMA Muha di hari ketiga berlangsung dengan khidmat. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan doa kafaratul majelis. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Zahra Putri Pratiwig