
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lowokwaru, Malang menggelar kegiatan Pra-Baitul Arqom pada Sabtu (22/3/2025) sebagai pemanasan menuju acara utama Baitul Arqom yang akan dilaksanakan (11-12/4/2025) mendatang.
Kegiatan ini diikuti oleh para guru dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di wilayah Lowokwaru, dengan tujuan memperkuat nilai-nilai keislaman, dedikasi, dan semangat perjuangan dalam berkhidmat di Persyarikatan Muhammadiyah.
Bertempat di Pudiklat SDM Universitas Muhammadiyah Malang, acara berlangsung dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri utama yang memberikan motivasi dan pencerahan kepada peserta.
Empat Pilar Menuju Insan Kamil: Tauhid, Ibadah, Muamalah, dan Akhlak
Soedjono MPd, seorang dai dengan segudang parikan (pantun khas Jawa Timur), menjadi pemateri pertama yang membawakan materi dengan gaya santai namun sarat makna. Dalam paparannya, ia menyampaikan empat pilar penting agar seseorang menjadi insan kamil, manusia yang sempurna:
- Tauhid → Meneguhkan keimanan kepada Allah SWT sebagai fondasi utama kehidupan.
- Ibadah → Melaksanakan ibadah wajib dan sunah dengan istiqamah.
- Muamalah → Berinteraksi dengan sesama manusia dengan prinsip keadilan dan kasih sayang.
- Akhlak → Menjaga akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam salah satu parikan yang disampaikan, Soedjono berpesan:
Baitul Arqom bukan sekadar acara,
Ngaji bareng tambah pahala,
Tauhid kuat hati bahagia,
Ibadah lurus rezeki berkahnya,
Suasana pun menjadi lebih hangat dan penuh semangat dengan kehadiran parikan-parikan khas yang menyegarkan.
Menumbuhkan Kembali Dedikasi dan Perjuangan Anshar Persyarikatan

Pemateri kedua, Prof Syamsul Arifin MSi yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, membawakan materi bertema Menumbuhkan Kembali Dedikasi dan Perjuangan Para Anshar Persyarikatan.
Dalam paparannya, ia mengingatkan kembali semangat juang para tokoh Muhammadiyah yang selalu mengutamakan pengabdian tanpa pamrih.
“Kita adalah penerus perjuangan para anshar persyarikatan. Tidak cukup hanya hadir dan bekerja, tetapi kita harus melibatkan hati dan semangat dalam setiap pengabdian kita,” tegas Prof Syamsul.
Ia juga menekankan pentingnya loyalitas dan inovasi dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan dedikasi yang tinggi, Amal Usaha Muhammadiyah diharapkan tidak hanya menjadi lembaga pendidikan dan sosial, tetapi juga menjadi pusat peradaban yang memberikan manfaat besar bagi umat.