
PWMU CO – Memahami makna Ramadhan berrsama Ustadz Aufa Ahmad, Lc
Muthowif jamaah Umrah Labbaik KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh) RS Muhammadiyah Lamongan
Kajian rutin ini diikuti 35 peserta tetap yang dipimpin Muhammad Zuhdi Mukrominm
Ada tujuh poin memahami makna Ramadhan pada kajian berkala selama di tanah haram yakni menjadi hamba yang bersyukur dan hamba yang bertaqwa.
Pertama, Ramadhan mengajarkan Ketaqwaan. Ini adalah hadiah terbesar dari Allah Ta’ala kepada seorang hamba. Bertaqwa dimanapun dan kapanpun. Tidak hanya di ramadhan, tapi juga dibulan bulan lainnya. Ketika melakukan kesalahan, iringilah dengan amalan kebaikan. Betinteraksi dengan sesama melalui akhlaqul karimah.
Kedua, Ramadhan menjadikan kita menjadi hamba yang bersyukur. Hamba yang bersyukur merupakab hamba pilihan Allah, karena tidak banyak hamba yang pandai bersyukur. Orang yang pandai bersyukur memiliki kedudukan yang tinggi. Maka dalam setiap usai shalat, ada do’a yang sering terlafadzkan, yaitu do’a menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Ketiga, Ramadhan menjadikan hamba yang senantiasa dibimbing oleh Allahu Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh beruntung seorang hamba yang dalam setiap kehidupannya senantiasa dalam bimbingan Allahu Ta’ala.
Keempat, kita harus menjadi orang yang menang dalam ramadhan. Ini penting sekali dalam menggali makna Ramadhan
Kelima, mengenal ramadhan dengan ilmu yang bersumber dari al-Qur’an dan As-Sunnah
Keenam, Ramadhan merupakan bulan taubat, maka targetnya adalah mendapatkan pengampunan dari Allah Ta’ala.
Ketujuh, setelah ramadhan, semoga kita tetap menjadi orang yang selalu semangat dan istiqomah dalam beribadah dan beramal kebaikan, seperti ketika dibulan ramadhan (dalam 11 bulan menuju ramadhan berikutnya).
“Kita harus selalu semangat dalam menyambut Ramadhan,” pungkas ustadz Aufa Ahmad yang saat ini sedang merampungkan pasca sarjana di salah satu universitas di Mesir
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
