
PWMU.CO – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Timur kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Selama bulan suci Ramadan 1446 H (2025 M), Lazismu Jatim berhasil menghimpun dana sebesar Rp 27.173.772.108.
Pencapaian ini tidak hanya luar biasa dalam kurun waktu satu bulan, tetapi juga melampaui target nasional Lazismu Pusat sebesar Rp 19.822.888.570. Lazismu Jatim mencatat kelebihan sebesar 37,08 persen di atas target yang ditetapkan.
Ketua Lazismu Jatim, Imam Hambali MEI, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan. “Capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh jajaran, KP Jatim, KP Lazismu Daerah, serta Kantor Layanan Lazismu (KLL) di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dukungan penuh dari struktur Muhammadiyah dan meningkatnya kepercayaan umat terhadap pengelolaan zakat yang transparan dan profesional turut menjadi faktor utama,” ujarnya dalam rapat koordinasi internal yang digelar Sabtu (12/4/2025) di Kantor PWM Jatim.
Rapat Koordinasi Terbatas
Rapat ini hanya dihadiri oleh Badan Pengurus, Badan Eksekutif, dan Dewan Pengawas Syariah Kantor Perwakilan (KP) Lazismu Jatim. Dengan jumlah peserta sekitar 20 orang, forum berlangsung dalam suasana hangat dan produktif.
Agenda rapat meliputi laporan fundraising Ramadan, progres kelembagaan, evaluasi strategi, serta persiapan program Qurban dan Rakorsus Qurban mendatang.
Rangkaian rapat ditutup dengan kegiatan Halal bi Halal sebagai bentuk penguatan ukhuwah di antara jajaran inti pengelola Lazismu Jatim.
Kenaikan Signifikan Tiga Tahun Terakhir
Jika dilihat dari pertumbuhan tahunan selama Ramadan, Lazismu Jatim menunjukkan tren yang sangat positif:
- Ramadan 2023: Rp 12,9 miliar
- Ramadan 2024: Rp 15,9 miliar (naik 23,2%)
- Ramadan 2025: Rp 27,1 miliar (naik 70,5%)
Sekretaris Lazismu Jatim, Muhammad Masrukh ST, menyatakan bahwa peningkatan signifikan ini merupakan hasil dari penguatan program digital, keterbukaan laporan, serta pendekatan kreatif dalam penggalangan dana. “Digitalisasi donasi dan kampanye publik yang masif selama Ramadan sangat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Lazismu sebagai Pilar Dakwah Sosial Muhammadiyah
Imam Hambali kembali menegaskan bahwa Lazismu bukan sekadar lembaga penghimpun dana, melainkan instrumen dakwah sosial Muhammadiyah. “Gerakan zakat yang kami lakukan tidak hanya berorientasi pada kegiatan amal, tetapi juga pada pemberdayaan dan transformasi sosial umat,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh elemen Muhammadiyah, khususnya di Jawa Timur, untuk terus bersinergi memperkuat dakwah filantropi yang berbasis pada nilai, integritas, dan profesionalisme.
Dengan capaian Ramadan yang melebihi ekspektasi dan tren peningkatan yang konsisten, Lazismu Jatim optimistis dapat terus berperan strategis dalam membangun kemandirian umat serta memperkuat kiprah Muhammadiyah di bidang sosial dan kemanusiaan. (*)
Penulis Azrohal Hasan Editor Wildan Nanda Rahmatullah