PWMU.CO – Penciuman partai politik ternyata masih tajam. Popularitas Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ternyata berhasil mereka endus. Tiga partai politik. “melamar” Dahnil. Lho!
Peristiwa itu terjadi saat berlangsung seminar dalam Tanwir II Pemuda Muhammadiyah, di Aula Hotel Aquarius Kota Palangkaraya, lokasi arena Tanwir, Selasa (28/11/17) siang.
Seminar tersebut menghadirkan tiga pembicara tokoh politisi muda, yaitu Hanafi Rais (PAN), Aryo Joyo Kusumo (Gerindra), dan Ahmad Rofiq (Perindo).
Dalam dialog, masing-masing pembicara menyampaikan pandangan politiknya. Termasuk pembacaan kondisi kebangsaan terkini berikut solusi yang ditawarkan.
Setelah itu masing-masing membuka peluang “lowongan” kader terbaik Pemuda Muhammadiyah untuk bergabung pada partai politiknya.
Diawali Hanafi Rais dari PAN. Dia mengatakan siap menerima kader terbaik Pemuda Muhammadiyah untuk bergabung dalam partai yang berlambang matahari tersebut. “Jika Bro Dahnil bersedia masuk ke Partai Amanat Nasional, maka kami terima dengan hati yang terbuka dan gembira,” ujar putra Amien Rais ini disambut tepuk tangan meriah peserta Tanwir.
“Karena PAN merupakan wadah aspirasi warga Muhammadiyah, dan terbuka bagi siapa saja untuk bergabung, apalagi kader muda Muhammadiyah,” tambahnya.
“Di PAN kelihaian diplomasi, negosiasi, dan resolusi harus lebih ditancapkan dalam proses perkaderan parpol,” tambahnya.
Kesempatan kedua tak disia-siakan Aryo Joyo Kusumo dari Partai Gerindra. Dia juga menawarkan kepada Dahnil untuk bergabung bersama Partai Gerindra. “Sama dengan bro Hanafi, saya juga membuka kesempatan untuk Bro Dahnil untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Jika ada yang nawarin masuk parpol bilang saya dulu, nanti kita bicarakan lebih lanjut tawaran serius dari Gerindra, Bro Dahnil,” ucapnya sambil tersenyum yang langsung disambar gemuruh tepuk tangan peserta.
Pembicara terakhir dari Partai Perindo, Ahmad Rofiq tak mau kalah. Dia memberikan isyarat politik kepada tokoh Pemuda Muhammadiyah ini.
“Jika telah selesai kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah pusat, harus berpolitik untuk menyalurkan aspirasi yang selama ini disuarakan. Supaya bisa benar-benar memperjuangkan di jalur politik. Silakan masuk partai apa saja termasuk Partai Perindo,” ucapnya.
“Karena politik itu penting dan mulia, dan politik itu bisa mulia bisa juga jahat tergantung siapa yang menjalankannya,” tambahnya untuk memastikan tokoh Pemuda Muhammadiyah ini berjuang di jalur politik.
“Maka jangan lama-lama jadi muadzin, percepatlah jadi imam,” tutupnya disambut tepuk tangan meriah dan gerrr pesertaTanwir.
Mendengar dirinya jadi “rebutan” 3 partai politik itu, Dahnil Anzar Simanjuntak hanya tersenyum. (Izzudin)