PWMU.CO – Ada kejadian “lucu” saat pengajian Safari Subuh PDM Surabaya di Masjid Istiqomah Jojoran Surabaya, (8/4). Jamaah begitu khusyuk mendengarkan ceramah yang disampaikan muballigh. Begitu juga sang muballigh terlihat antusias dalam menyapa jamaah.
Dengan penuh semangat, Habibullah AlIrsyad mengingatkan pentingnya umat islam untuk menjaga tauhidnya dari syirik. Sebagai orang Muslim, tambahnya, harus punya keyakinan bahwa Allah mencipta dan memelihara alam semesta. Sehingga saat menghadapi masalah hidup, jangan pernah lari ke makhluk-Nya. Isi ceramah lengkapnya bisa dilihat pada: Beragama Islam kok Berdoa ke Penghuni Makam untuk Permudah Urusan?.
Tak terasa 25 menit pun telah berlalu. Ceramah pun diakhiri. Lazimnya pengajian di warga Muhammadiyah, sang muballigh pun mempersilakan jamaah bertanya balik jika ada sesuatu yang kurang jelas. “Dari Bapak/Ibu, apa ada yang ditanyakan?” tanya dia kepada jamaah.
Ditunggu beberapa detik, tidak ada jamaaah yang mengacungkan tangan. Penanda tidak ada pertanyaan yang akan diajukan kepada penceramah. Karena tidak ada, Habib pun mengakhiri ceramahnya. Membaca hamdalah dan doa kafaratul majelis dengan diikuti oleh jamaah, pengajian Subuh itu pun berakhir.
Turun dari mimbar, Habib pun menyalami jamaah satu persatu. Kemudian berbincang-bincang dengan takmir masjid sambil menanyakan kondisi jamaah masjid dan pengajian yang baru saja berlalu. Kemudian pamit pulang ke rumah yang berjarak beberapa kilometer, dari Jojoran Gubeng ke Kenjeran.
Tak lama kemudian, tiba-tiba muballigh yang sudah pamit pulang itu muncul kembali ke Masjid Istiqomah. Usut punya usut, ternyata mikrofon clip-on yang dipakainya untuk berceramah belum dicopot saat berpamitan. “Ternyata mikrofonnya masih nempel di baju,” katanya saat mengembalikan mikrofon ke masjid.
Ada-ada saja, ustadz ini. Lain waktu, dicek lagi ya, hehe. (sukis)