• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Jumat, Maret 5, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Soal Lahirnya Pancasila 1 Juni, Piagam Jakarta, dan Peran Politik Umat Islam

Rabu 1 Juni 2016 | 10:27
in Headline
193
SHARES
604
VIEWS
Suasana sidang perumusan dasar negara (foto google.com)
Suasana sidang perumusan dasar negara RI (foto google.com)

PWMU.CO – Hari ini, Presiden Joko Widodo akan menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila. Penetapan itu didasarkan pada  pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 yang intinya mengajukan dasar filosofis bagi negara Indonesia, yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

Untuk melihat peran Umat Islam serta dinamika dan kompromi antara kelompok Islam dengan Nasionalis soal penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara RI, dan munculnya Piagam Jakarta, Redaksi sengaja menurunkan tulisan ini. Selamat menikmati!

***

Sejarah munculnya dikotomi Islam dan Nasionalis atau Nasionalis dan Agamis di republik ini ternyata sangat panjang. Bukan saja dapat dilacak sejak perjuangan  mengusir kolonialisme asing yang silih berganti, tetapi juga  perdebatan ideologis di kursi-kursi parlemen hingga amandemen UUD 1945  pada  era reformasi.  Pemilihan ideologis itu juga mengungkapkan, kelompok Islam sejatinya adalah mereka yang berjiwa sangat nasionalis yang dalam beberapa buku sejarah kerap disembunyikan dan oleh beberapa pemerintahan diputarbalikkan. Tak percaya? Lihat  fakta-fakta ini.

Baca Juga:  Paparkan Kiprah Tokoh Islam dalam Mendirikan Indonesia, Busyro Kritik Mereka yang sok Pancasilais

Menurut Aminuddin Kasdy, sejarawan dari Universitas Negeri Surabaya, sejarah nasionalisme Islam di Indonesia ini bisa dilihat dalam peran yang dimainkannya sejak abad ke-19 dan 20. Di bawah bendera Islam muncul inspirasi untuk berjuang menuntut kemerdekaan dari penjajah sehingga terjadilah Perang Padri (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Bone (1835), dan Perang Aceh (1871-1908). Pada abad ke-20 pula di bawah bendera Islam yang menjadi sebab bagi bangkitnya solidaritas nasionalisme Indonesia, dimulai dari berdirinya Jam’iyatul Khairat (1901), cikal bakal Syarikat Islam di Bogor oleh Tjokroadisurjo (1905), Boedi Oetomo (1908), Syarikat Islam (1911), Muhammadiyah (1912), dan Nahdlatul Ulama (1926).

Pada 1944, bala tentara Dai Nippon (Jepang) menderita kekalahan terus-menerus dari pihak Sekutu. Keadaan ini dipergunakan oleh pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mendesak Jepang agar memerdekakan Indonesia atau minimal mengambil langkah konkrit dalam memersiapkan kemerdekaan Indonesia. Tuntutan yang dijawab oleh Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso pada 7 September 1944, dengan menjanjikan kemerdekaan Indonesia “Kelak di kemudian hari,” tanpa menyebut kepastiannya.

Baca Juga:  Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Adnan Buyung Nasution dalam bukunya Cita-cita untuk Pemerintahan Konstitusional di Indonesia (1992), merekam bahwa semangat zaman 1940-an di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pertempuran antara fasisme dan demokrasi, menyebarnya komunisme, dan bangkitnya nasionalisme dan antikolonialisme. Tidak heran jika terdapat beberapa kesulitan dalam mempertemukan posisi-posisi ideologis anggota-anggota BPUPKI. Perbedaan yang paling adalah adanya keinginan menjadikan Islam sebagai dasar negara, menegakkan demokrasi konstitusional, dan menganjurkan negara integralistik.

Perdebatan dasar negara oleh kaum nasionalis Indonesia ini kemudian mengerucut pada dua opsi, yaitu negara sekuler dan Islam. Untuk menjembatani keduanya, pada 1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan pidato yang intinya mengajukan dasar filosofis bagi negara Indonesia. Soekarno mengajukan lima asas dasar sebagai cita-cita bersama tempat membangun negara, yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa. “Saya namakan atas petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya adalah Pancasila,” tegasnya di depan sidang BPUPKI

Baca Juga:  Dekrit Presiden 5 Juli, Kembali ke UUD 45

Meski pidato Soekarno diterima oleh para anggota BPUPKI sebagai kompromi yang adil, beberapa pemimpin Islam mendesak agar Islam diberi pengakuan tegas dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD. Pada 22 Juni 1945 dicapailah kompromi baru yang terkenal dengan Jakarta Charter, Piagam Jakarta. Karya agung ini adalah buah tangan dari Panitia Sembilan yang terdiri dari empat nasionalis kebangsaan (Soekarno, Moh Hatta, Achmad Soebardjo, dan Muh Yamin), empat nasionalis Islam (Abikusno Tjokrosuyoso, Abdulkahar Muzakir, Agus Salim, dan Wahid Hasyim), serta seorang nasionalis Kristen AA Maramis. Baca sambungan di hal 2 …

Page 1 of 3
123Next
Tags: 1 JuniLahirnya PancasilaPiagam JakartaSoekarno Muslim
Share77Tweet48SendShare

Related Posts

Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Kabar

Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Rabu 23 Desember 2020 | 12:38
233
Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo
Headline

Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

Rabu 23 Desember 2020 | 07:08
852.5k
Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara
Featured

Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara

Jumat 16 Oktober 2020 | 20:24
5.1k
Bung Hatta terpengaruh intel Jepang menghapus tujuh kata Piagam Jakarta.
Featured

Intel Jepang Dorong Bung Hatta Hapus Tujuh Kata Pancasila

Selasa 18 Agustus 2020 | 08:03
266
Bung Hatta, Bung Karno, Subardjo menyusun teks proklamasi karena naskah Piagam Jakarta tak terbawa.
Featured

Naskah Piagam Jakarta Batal Jadi Teks Proklamasi, Ini Alasannya

Selasa 11 Agustus 2020 | 09:13
1k
Pengumuman Dekrit Presiden 5 Juli 1959 di Istana Merdeka.
Kabar

Dekrit Presiden 5 Juli, Kembali ke UUD 45

Senin 6 Juli 2020 | 09:21
516

Discussion about this post

Berita Terbaru

Syafaat yang Ini Bisa Menjadi Riba

Syafaat yang Ini Bisa Menjadi Riba

Jumat 5 Maret 2021 | 00:30
Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

Jumat 5 Maret 2021 | 00:01
Seleksi tingkat Jatim berhasil dilalui dengan baik atlet Tapak Suci Smamda Sidoarjo. Dia berhasil meraih perak di Grand Final Pimwil Jatim.

Atlet Tapak Suci Smamda Sidoarjo Raih Perak

Kamis 4 Maret 2021 | 22:54
Alumnus UMM Ini Pimpin Komunitas Penulis Banyuwangi

Alumnus UMM Ini Pimpin Komunitas Penulis Banyuwangi

Kamis 4 Maret 2021 | 21:34
Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Kamis 4 Maret 2021 | 18:54
Pelantikan IPM Spemdalas, Ini Harapan Pimpinan Cabang

Pelantikan IPM Spemdalas, Ini Harapan Pimpinan Cabang

Kamis 4 Maret 2021 | 13:20
Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

Kamis 4 Maret 2021 | 13:11
Smadiga Gresik Berkolaborasi dengan Sekolah Meksiko

Smadiga Gresik Berkolaborasi dengan Sekolah Meksiko

Kamis 4 Maret 2021 | 12:47
Supersemar, Soeharto dan Bung Karno

Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

Kamis 4 Maret 2021 | 07:34
Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Kamis 4 Maret 2021 | 07:27

Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
120

Mufrikha: Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO ditulis oleh Mufrikha, Kontributor PWMU.CO dari SMA Muhammadiyah...

Read more
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
287
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
157
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
193
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
165

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    272796 shares
    Share 109118 Tweet 68199
  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    4216 shares
    Share 1686 Tweet 1054
  • Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

    1173 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    3221 shares
    Share 1288 Tweet 805
  • Saksi Bisu KM 50 yang Dimusnahkan

    10356 shares
    Share 4142 Tweet 2589
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5741 shares
    Share 2296 Tweet 1435
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    3213 shares
    Share 1285 Tweet 803
  • Melaporkan Presiden ke Polisi

    96 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Pencabutan Lampiran Miras Hanya Lisan, Bahaya Lain Mengancam

    738 shares
    Share 295 Tweet 185
  • Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In