PWMU.CO – Selang sehari setelah Posko Tanggap Bencana didirikan, tim relawan dari Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat, Lazismu beserta Ortom langsung bergerak cepat membantu korban terdampak banjir akibat luapan aliran sungai Bengawan Solo, Jum’at (9/12).
Para relawan tersebut bergerak membangun komunikasi dan jaringan serta bersinergi dengan berbagai pihak. Di antaranya LPB PDM Lamongan, MDMC RSM Babat, MDMC RSM Lamongan, STIKES Muhammadiyah Lamongan dan Pimpinan Ortom tingkat daerah serta jaringan kader yang berada di luar Lamongan.
(Baca: Lazismu Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Luapan Bengawan Solo)
”Gerak cepat yang dilakukan ini tentu dapat membuahkan hasil positif dan sangat bermanfaat untuk membantu korban terdampak banjir,” kata Wakil Ketua PCM Babat Fathurrohim Syuhadi kepada pwmu.co.
Faturrahim mengungkapkan, dari hasil gerak cepat tersebut, Posko mengadakan bakti sosial (baksos) berupa pengobatan massal gratis di Desa Truni, perbatasan Kabupaten Tuban. ”Sebanyak 220 korban banjir dengan keluhan gatal-gatal, pegal-pegal, flu, linu dan masuk angin mendapat perawatan tim medis dari STIKES dan RSM Lamongan. Dibantu AMM dan KOKAM serta lainnya,” paparnya.
(Baca juga: Respon Cepat Muhammadiyah Ringankan Duka Korban Banjir Maduran Lamongan)
Di samping itu, lanjut Faturrahim bantuan pun terus mengalir ke Posko Tanggap Bencana PCM Babat. Baik bantua yang berupa sembako, sabun, roti, pakaian baru maupun pakaian bekas layak pakai. ”Dalam sehari tercatat ada beberapa penyumbang yang datang ke Posko. Di anatarnya Reaksi Gerak Cepat Muhammadiyah Malang, PD IPM Lamongan, LPB PDM Lamongan, PD Aisyiyah Lamongan, PC Nasyiatul Aisyiyah Sarirejo, RSM Babat dan yang mengataskan hamba Allah,” tutur Faturrahim.
Sementara itu, Ketua Posko Tanggap Bencana PCM Babat Wardani menyampaikan, sumbangan yang berupa barang tersebut langsung dikemas menjadi paket sembako yang jumlahnya ratusan. Paket tersebut telah siap disalurkan kepada korban terdampak banjir. ”Untuk penyaluran paket sembako di Desa Truni, Kelurahan Banaran dan Tanggulrejo, Kelurahan Babat tersebut, kita melibatkan seluruh unsur AMM. Selain bentuk solidaritas sesama, ini juga sebagai bentuk perkaderan,” ujarnya. (uzlifah/aan)