Kata Kembar Identik, Jangan Tertukar Makna ya! Ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
PWMU.CO – Perhatikan baik-baik kalimat ini, “Tolong kasih tahu!” Jika mendapat perintah seperti itu, apa yang akan Anda lakukan? Pergi ke kulkas untuk mengambil tahu yang disimpan di lemari pendingin itu, kemudian memberikannya pada tetangga? Atau, Anda langsung berceramah memberi tahu (pengetahuan) pada seseorang?
Jawabannya, sangat tergantung pada konteks kalimat itu. Juga artikulasi pengucapannya. Biasanya jika yang dimaksud makanan tahu, maka ada penekanan pengucapan pada huruf ‘h’. Sedangkan jika yang dituju itu pengetahuan, maka huruf ‘h’ justru disembunyikan sehingga terdengar seperti tau.
Kata tahu yang sedang kita perbincangkan di atas adalah homonim. Yaitu kata yang sama lafal dan ejaannya tetapi berbeda maknanya. Saya suka menyebutnya dengan kata kembar identik (monozogotik). Meski sama persis (identik), tapi maknanya (jauh) berbeda.
Tahu yang pertama ialah makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak (ini sih definisi KBBI V)—pasangannya tempe. Sedangkan tahu kedua adalah kata kerja (verba) yang berarti mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dan sebagaian)—kata turunannya pengetahuan, kata benda (nomina) yang bermakna segala sesuatu yang diketahui atau kepandaian.
Ambilkan Bulanku
Selain tahu, masih banyak kata kembar dalam bahasa Indonesia. Misalnya hak, teras, bisa, buku, salak, genting, atau malam. Deretan kata itu memiliki makna lebih dari satu. Bisa dua, tiga, atau empat. Tergantung pada konteksnya.
Karena itu jangan tertukar makna. Misalnya pada kalimat “Ambilkan bulan!” Dalam bahasa puitis—-seperti dalam lagu Sheila on 7—bulan di sini bermakna satelit alami yang mengitari bumi, tampak bersinar pada malam hari karena pantulan sinar matahari.
ambilkan bulanku, Bu
ambilkan bulanku, Bu
yang selalu bersinar di langit
Meski bulan di lagu itu bermakna satelit yang mengitari bumi, tapi karena berupa puisi maka yang dimaksud mengambil bukan secara fisik, namun majasi alias perumpamaan.
Tapi, kalau kita membaca bulan dalam pengertian jenis ikan seperti definisi kedua dari kata bulan di KBBI V di atas, maka segera ambil Megalops cyprinoides.
Contoh lainnya genting. Bisa bermakna keadaan berbahaya, darurat, atau gawat. “Suasana sudah cukup genting, hari ini, kemarin, kita termasuk paling tinggi yang tertular di dunia dari 22 negara, yang meninggal juga paling tinggi secara internasional,” kata Ma’ruf Amin di acara Pertemuan Virtual Wakil Presiden dengan para Ulama dan Tokoh Agama Islam.
Genting (bentuk tidak baku: genteng) bisa bermakna tutup atap rumah yang terbut dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. “Gentingnya pecah, minta tolong diganti, Nak!” kata Sukribo pada anak sulungnya, Ponaran.
Bermacam-macam Homonim
- Hak. Bisa bermakna hak (nomina, kata benda) sebagai lawan kewajiban. Yaitu kekuasaan untuk berbuat sesuatu karena ada dalam undang-undang. Misalnya: ‘Dia punya hak memilh dan dipilih’.
Bisa juga hak (adjectiva, kata sifat) yang berarti kebenaran, lawannya: batil; hak (nomina, kata benda) bermakna milik misal dalam kalimat: ‘Itu bukan hak-mu, maka jangan diambil’ dan sebagainya.
Atau bisa juga berarti alas sepatu di bagian tumit yang relatif tinggi. Contoh: ‘Sepatu dengan hak tinggi lagi trend pada wanita karier’.
- Bisa. Bedakan antara ‘Ular itu memiliki bisa yang berbahaya’ dengan ‘Saya bisa menangkap ular yang berbahaya itu’. Bisa yang pertama berarti zat racun dan yang kedua bermakna mampu atau dapat.
- ‘Pejabat itu sedang di teras rumahnya’. Teras di sini bermakan bagian depan rumah yang agak tinggi. Berbeda maknanya dengan ‘Pejabat teras itu sedang di rumahnya’, yang berarti pejabat inti atau penting.
- ‘Malam Jumat Kliwon’ berbeda dengan ‘Jumat Kliwon itu dia sedang membuat patung dari malam (lilin)’.
- Salak bisa bermakna gonggongan anjing. ‘Kadang-kadang di malam hari terdengar salak anjing. Salak bisa pula bermakna buah dari pohon jenis Palmae. ‘Hati-hati kalau mengelupas kulit salak, nanti bisa terluka’.
- Buku dapat berarti kumpulan lembaran kertas yang dijlid. Bisa juga bermakna bagian keras dari pertemuan ruas seperti pada batang tanaman tebu.
Karena homonim ini adalah kata kembar indentik, maka jangan sampai tertukar maknanya. Perhatikan konteks dan bahkan pengucapannya.
Sebagai tambahan, menurut Wikipedia, homonim dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Homonim yang homofon adalah bunyi kata yang lafalnya sama tetapi makna dan ejaannya berbeda. Contohnya bank dan bang.
- Homonim yang homograf adalah kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Contohnya adalah seri yang berarti cahaya dan seri yang berarti sama.
- Homonim yang homofon dan homograf adalah kata yang bentuk bunyi, ejaan, dan tulisannya sama. Contohnya adalah buku yang berarti barang buku dan buku yang berarti bagian dari tumbuhan bambu.
Tugas interaktif, beri contoh kata homonim lainnya, lengkap dengan kalimatnya. Jawaban di-WA ke 081 2305 7807. (*)