PWMU.CO – Siswa SMK Harus Lebih Bertalenta, Ketua PDM Lamongan Membuka PKPM. Sebanyak 130 kader SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan mulai Selasa (26/10/2021) digembleng materi ideologi Muhammadiyah dan kepemimpinan.
Para siswa pilihan ini berasal dari unsur pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Hizbul Wathan di sekolah masing-masing.
Kegiatan yang akan berlangsung hingga Kamis (28/10/2021) ini bertempat di Wonosalam Trainning Center (WTC) Mojokerto. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodikin MPd hadir untuk membuka dan memberikan pengarahan pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Pelajar Muhammadiyah (PKPM).
“Besok di hari kiamat kaki dan tangan mereka akan menjadi saksi terhadap apa yang dilakukan manusia di dunia. Namun sekarang, kita sudah mengalami peristiwa bahwa yang menjadi saksi adalah jejak digital melalui Android di genggaman kita. Apa yang kamu tulis, apa yang kamu lakukan semua terekam dalam lini masa,” kata Shodikin.
Dia berpesan kepada para kader Muhammadiyah, bahwa perjalanan kehidupan sangat cepat. Siapa yang kreatif dan adaptif dengan perkembangan dialah yang akan eksis dalam hidup. Sebaliknya siapa yang hanya berpangku tangan dan menunggu keajaiban, maka dia akan terlibas dengan percaturan kehidupan.
“Kecanggihan teknologi tidak bisa dibendung, maka saya sampaikan kepada anak-anak, pada zaman seperti ini hendaknya pikiran kita dibingkai oleh akhlak mulia, bukan menjadi korban dari era teknologi digital, tetapi kita bisa menjadi pengguna teknologi, memanfaatkan teknologi ini dengan baik,” pesan mantan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo, Lamongan, ini.
Shodikin mengingatkan suasana hari ini akan jauh berbeda dengan 5-10 tahun yang akan datang. Dia lalu bercerita. Suatu hari dia diundang diskusi tentang pengentasan kemiskinan. Shodikin sangat terkejut ketika ditunjukkan data penyumbang pengangguran tertinggi itu adalah alumni SMK.
“Maka sekarang Kalian harus membuktikan mulai lulusan tahun depan pengangguran bukan lagi alumni SMK. Bagaimana menjawabnya? Mulai sekarang kita persiapkan diri kita memiliki skill yang bagus, ilmu yang cukup, dan akhlak yang mulia,” papar pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan ini.
Kunci Sukses
Shodikin juga memberikan resep sukses bagi kader pilihan Muhammadiyah. Zaman dulu itu orang yang sukses bisa diukur bekerja karena memiliki lahan yang luas. Ketika bumi ini masih dihuni beberapa orang saja, orang yang paling sukses adalah orang yang kuat secara fisik, kuat roso, prigel, sregep.
Ketika kemudian lahan mulai terbatas, bukan itu yang sukses. Orang sukses berikutnya adalah orang yang punya sarana prasarana yang luar biasa. Dalam perjalanan berikutnya, bukan mereka lagi yang disebut sukses. Tapi mereka yang memiliki intelektual yang bagus, yang menguasai ekonomi. Ada pengacara, hakim, dokter, atau akuntan.
Siswa SMK, menurut Shodikin harus lebih bertalenta, karena sudah berbasis kejuruan dibandingkan SMA atau aliyah. “Anda yang layak lebih sukses. Anda bisa menghasilkan uang sambil lesehan di kamar, bisa menjadi miliader sambil duduk minum kopi,” ujarnya.
Ciri Kader Persyarikatan
Ada tiga ciri kader pelajar Muhammadiyah yang diuraikan oleh Shodikin.
Pertama, senantiasa terus-menerus, tidak bosan-bosannya, tidak henti-hentinya, untuk menuntut ilmu di mana saja. “Tidak ada alasan lagi kuliah tidak ada biaya, silahkan masuk di perguruan tinggi Muhammadiyah, semisal Universitas Muhammadiyah Lamongan, ITB Ahmad Dahlan, dan perguruan kita yang lain. Di sana disediakan beasiswa bagi Kalian,” tegas Shodikin.
Kedua, menjaga diri dengan akhlak mulia dibingkai ilmu yang mumpuni. Akhlak dan ilmu selalu berpadu, kalau itu tidak bergandengan, maka masyarakat akan menempatkan di keranjang sampah. “Banyak orang hebat jatuh karena kerendahan akhlak, maka berhati-hatilah Kalian,” pesannya.
Ciri ketiga, tidak putus harapan. Senantiasa yakin dengan janji Allah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh dalam berusaha.
“Belajar menerima cemohan, juga cacian. Tidak perlu kecil hati, ketika dihina. Dipuji jangan menambah menjadi sombong, dicemooh jangan menjadi patah arang. Semua orang berproses menjadi sukses. Kalian tidak boleh kalah,” ujarnya.
Di bagian akhir, dengan mengucap bismillaahirrahmaanirrahim, Shodikin membuka kegiatan PKPM, diikuti dengan tepuk HW sebanyak dua kali. Suasana pun gegap gempita. Tepuk tangan membahana di aula WTC yang berukuran 20 x 30 meter ini. (*)
Penulis Mohamad Su’ud Editor Mohammad Nurfatoni