Dubes RI untuk Pakistan: Muhammadiyah di Kancah internasional Mengharumkan Indonesia; Liputan Zulfikar Audia Pratama
PWMU.CO – Duta Besar RI untuk Pakistan Adam Mulawarman Tugio meresmikan Rumah Dakwah Muhammadiyah di Sector I-11/2, Islamabad, Sabtu (29/4/2023).
Menurut Adam, tidak hanya bagi warga pesyarikatan, keberadaan Muhammadiyah di kancah internasional,khususnya di Pakistan, juga akan mengharumkan Indonesia karena dapat memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi teman-teman semua yang membuat perkumpulan (PCIM dan PCIA), kepanjangan dari Muhammadiyah di Tanah Air. Dan saya yakin nanti (Muhammadiyah) akan memberikan kontribusi lebih besar lagi. Bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, namun juga mengharumkan Indonesia dan memberikan kontribusi untuk masyarakat Internasional,” ujarnya, saat peresmian Rumah Dakwah di Islamabad.
Adam menceritakan, banyak orang di Pakistan yang memuji Indonesia sebagai tempat di mana model Islam berkemajuan itu mampu menjadi gerakan Islam yang mendunia. Ia juga menyebutkan bagaimana peran Muhammadiyah dan para tokohnya dalam membangun konstitusi Indonesia sehingga menjadi Negara yang majemuk.
Dia berpesan agar tujuan utama Muhammadiyah sebagai matahari yang menyinari peradaban—yaitu dengan memberikan manfaat bagi orang-orang setempat khususnya di Pakistan— dapat digagas melalui Rumah Dakwah ini.
Empat Fungsi
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan, Hafidz Adhi mengatakan, ada empat fungus strategis dari Rumah Dakwah Muhammadiyah. Yaitu sebagai pusat kegiatan, amal usaha Muhammadiyah, pusat latihan Tapak Suci sebagai media dakwah yang banyak diminati warga lokal, dan Sekretariat Persyarikatan.
“Salah satu ikhtiar kita adalah dengan membangun rumah yang nyaman untuk ditinggali, tempat yang sejuk untuk kembali, dan suasana yang kondusif untuk berkembang dan mandiri,” katanya.
Hafidz mengajak warga Persyarikatan untuk ridha dan ikhlas dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan Rumah Dakwah ini, agar kelak Muhammadiyah Pakistan dapat mandiri dan dapat melebarkan sayapnya sehingga program internasionalisasi Muhammadiyah dapat terlaksana dengan optimal. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni