Jadikan Rumah Tangga laksana Masjid dan Hotel; Liputan Dyah Ratnawati
PWMU.CO – Jadikanlah rumah tangga laksana masjid dan hotel. Pesan di atas disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik H Anas Thohir SAg MPdI, di hadapan ibu-ibu jamaah pengajian RT 02/RW 11 di rumah Hasan Murtadho Jalan Marabahan 3 GKB, Gresik Rabu (31/5/2023).
Anas Thohir mengingatkan tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT sehingga sangat penting menjadikan rumah tangga sebagai masjid, sebab masjid adalah tempat beribadah paling nyaman dan tenteram.
Dia menyampaikan, pernikahan adalah ibadah paling panjang masanya dan mahligai rumah tangga adalah wujudnya. Karena itu dalam ibadah paling panjang tersebut harus ada rasa saling menghormati, saling tolong menolong, dan selalu mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi bersama.
Selanjutnya, tambahnya, dalam menghadapi masalah rumah tangga seringkali kita harus mengambil keputusan. Dan keputusan terbaik adalah jika didasarkan pada musyawarah dan istikharah.
“Dengan istikharah kita tidak akan mengalami penyesalan di kemudian hari karena petunjuk dari Allah SWT itu ibarat memberikan karunia kepada hamba-Nya dengan kasih sayang, bukan dengan amarah,” kata Ustadz Anas, sapaannya.
Selain itu, paparnya, dalam suatu rumah tangga harus ada rasa saling menyayangi, saling menghormati, saling mengingatkan, dan mengalah. Secara istikamah kita perlu ngecas ulang perasaan-perasaan tersebut sehingga yang harus kita lakukan adalah memperbanyak istighfar dan istikamah membaca al-Quran.
Dia lalu membacakan surat Nuh ayat 10-12, Allah SWT berfirman: “Maka aku katakan kepada mereka ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula (di dalamnya ) sungai-sungai.
Ustadz Anas mengatakan, rumah tangga laksana hotel juga harus selalu kita upayakan. Menurutnya, hotel adalah tempat yang sangat bersih dan menyenangkan, tempat di mana kita bisa istirahat, menghibur diri, bersenda gurau dengan keluarga dan mengumpulkan kembali semangat.
“Sangatlah tidak mungkin di tempat yang kotor dan berantakan kita bisa mendapatkan seperti apa kita inginkan tersebut. Karena tempat yang kotor dan berantakan adalah tempat yang sangat disukai bangsa jin, yaitu makhluk yang selalu berupaya menyesatkan manusia,” terang dia.
Selain hal-hal di atas, lanjutnya, maka yang perlu kita perhatikan juga adalah dalam hubungannya bertetangga jangan sampai kita tidak mengenali tetangga kita terutama tetangga depan, samping kanan, dan samping kiri rumah kita.
“Jangan pula ada rasa iri dan dengki jika tetangga kita mendapatkan karunia dari Allah SWT. Harus kita sadari pula bahwa manusia tidak ada yang sempurna karena itu kita harus selalu berlapang dada dan mudah memaafkan,” papar Ustadz Anas mengakhiri tausiahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni