PWMU.CO-Sukses Ujian Nasional (UN) bukan hanya soal capaian nilai. Tapi bagaimana strategi pembelajaran setelah mengetahui hasil UN pada tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Moch. Abduh dalam Sarasehan Sukses UN 2019 di Aula Mas Mansyur Gedung Muhammadiyah Jawa Timur Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Jumat (15/2/2019). Acara diadakan Majelis Dikdasmen.
Menurut Abduh, sekarang UN hanya dijadikan sebagai alat ukur dalam peningkatan kualitas pendidikan. Bukan lagi menjadi syarat utama atau penentu dari kelulusan siswa didik.
”Jadi jauh lebih penting adalah strategi pembelajaran pasca UN dibandingkan kita hanya bangga atau bahagia atas capaian nilai rata-rata 93 misalnya, dari anak didik kita,” kata Abduh.
Dia menyebutkan, sukses UN sebenarnya ada tiga capaian. Yaitu sukses dalam penyelenggaraan, sukses dalam pencapaian, dan sukses dalam perbaikan pembelajaran.
”Kalau itu semua bisa kita selenggarakan dengan baik, bagus, aman, lancar dan hasilnya menggembirakan. Itu baru dikatakan sukses,” paparnya.
Penyelenggaraan UN tahun 2019 ini, Abduh menegaskan, tidak ada perubahan kebijakan. Masih sama dengan UN tahun 2018.
”Tahun 2019 ini kan tahun politik. Melihat itu, Kemendikbud mengambil kebijakan dalam pelaksanaan UN tetap sama karena akan sangat rawan digoreng dan lainnya,” ungkapnya.
Abduh mengungkapkan, yang berubah adalah UN di beberapa daerah yang kini terdampak bencana, seperti Lombok Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Padeglang Banten dan lainnya.
”Nah, di daerah terdampak bencana perubahan hanya pada cakupan materinya, yang kita adakan penyesuaian,” tandasnya. (Aan)