Tapak Suci Cabang Sepanjang menggelar Diklat dengan tema “Regenerasi Siswa Tapak Suci Menuju Kaderisasi” pada Sabtu–Ahad (1–2/11/2025) di Villa Cemara, Pacet, Mojokerto. Kegiatan ini diikuti oleh 102 peserta dari berbagai ranting Tapak Suci di wilayah Sepanjang.
Diklat tersebut turut dihadiri oleh beberapa tokoh Tapak Suci, di antaranya Drs. Imron selaku perwakilan Pimda 059 Sidoarjo, Elok Kustantono (Pendekar Utama) dari Dewan Pelatih Pengurus Wilayah Jawa Timur, serta Ketua Pimda 059 Tapak Suci Sidoarjo, Chotimul Ashom, S.E.
Ketua Pelaksana, Fajar Ramadhan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting dalam proses kaderisasi Tapak Suci. Ia menekankan bahwa kaderisasi tidak hanya menitikberatkan pada jumlah anggota, tetapi juga kualitas kader yang memiliki tanggung jawab atas amanah organisasi.
“Kaderisasi bukan hanya soal kuantitas, tetapi tentang bagaimana membentuk kader yang berkualitas dan bertanggung jawab terhadap amanah organisasi yang diemban,” ujar Fajar.
Sementara itu, Ketua Umum Tapak Suci Cabang Sepanjang, Humanika Dian Nusantara, menjelaskan bahwa diklat ini tidak sekadar melatih fisik, tetapi juga memperkuat ideologi dan nilai persaudaraan antaranggota.
“Diklat ini menjadi ajang untuk merekatkan silaturahim dan memperkuat persaudaraan sesama anggota. Karena prosesnya begitu sakral, para calon siswa akan mendapatkan materi bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mengenai internalisasi ideologi dan organisasi,” jelas Humanika.

Dalam kesempatan yang sama, Drs. Imron, perwakilan Pimda 059 Sidoarjo, menyampaikan pentingnya memahami makna Surat Al-Ikhlas secara kaffah. Menurutnya, surat tersebut mengandung nilai ketauhidan yang menegaskan kehadiran Allah dalam setiap pengabdian, termasuk dalam berorganisasi.
“Makna kaffah dari Surat Al-Ikhlas adalah memahami bahwa Allah senantiasa bersama makhluk-Nya, khususnya mereka yang berjuang dan mengabdi melalui organisasi,” tutur Imron.
Selain penyampaian materi, Dewan Pelatih dan Ketua Pimda juga memberikan pembinaan kepada para calon siswa mengenai semangat meraih prestasi dan menjadi juara. Namun, keduanya menegaskan bahwa perjuangan di Tapak Suci bukan semata soal prestasi, melainkan juga bagian dari dakwah Muhammadiyah untuk bangsa.
“Tapak Suci bukan hanya gelanggang prestasi, tetapi juga medan dakwah dan pengabdian untuk umat dan bangsa,” disampaikan dalam pembinaan tersebut.
Kegiatan Diklat Tapak Suci Cabang Sepanjang ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan komitmen kader Tapak Suci untuk terus berlatih, berdakwah, dan menjaga nilai-nilai luhur Muhammadiyah. (*)

0 Tanggapan
Empty Comments