ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Juni 9, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Drama di Balik Pencoretan 7 Anak Kalimat Pancasila Versi 22 Juni

Rabu 22 Juni 2016 | 13:50
3 min read
392
SHARES
1.2k
VIEWS
Rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 (foto belajar.kemdikbud.go.id)
Rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 (foto belajar.kemdikbud.go.id)

PWMU.CO – Kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia secara resmi terjadi pada 17 Agustus 1945, bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan yang dibacakan Sukarno-Hatta. Selain cucuran darah pejuang, kelahirannya juga diiringi dengan ragam drama, perjuangan heroik, cerita epik, hingga sikap kompromistik. Indonesia sebagai sebuah negara hampir saja hilang, jika para tokoh Islam tidak memainkan peran elegan.

Hanya beberapa jam setelah proklamasi, negara Indonesia yang baru dalam kondisi darurat. Pagi itu, 18 Agustus 1945, para pemimpin bangsa yang tergabung dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) seharusnya sudah bersidang membahas dasar dan konstitusi negara. Namun, hingga jadwal yang ditentukan, pukul 09.30 wib, acara belum juga dimulai. Dari 27 anggota PPKI yang mewakili seluruh bangsa, belum semuanya hadir di aula bekas Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon itu.

Di salah satu bagian ruangan, beberapa tokoh sedang berbincang sangat serius. Mengawali pembicaraan, Moh. Hatta menceritakan tentang kedatangan seorang opsir Angkatan Laut Jepang dari Indonesia Timur yang menemuinya kemarin sore. Kepada Hatta, opsir ini membawa pesan orang-orang Katholik dan Protestan di Indonesia timur yang akan memisahkan diri dari NKRI jika Pancasila tetap memuat sila “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Mereka lebih senang berdiri sendiri sebagai negara yang berdaulat jika tujuh anak kalimat itu tetap dipertahankan.

Hatta pun mengadakan rapat ‘pendahuluan’ dengan para anggota ‘kunci’ PPKI: Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Wachid Hasjim, dan Teuku Mohammad Hasan untuk merundingkan keberatan non-Muslim itu. Suasana begitu tegang dan sengit, karena pihak Islam tidak mau begitu saja menerima perubahan. “….Supaya jangan pecah bangsa, kami mufakat untuk menghilangkan bagian kalimat yang menusuk hati kaum Kristen itu dan menggantinya dengan ‘Ketuhanan yang Maha Esa,” jelas Hatta tentang drama perubahan sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Dalam memoir “Hidup Itu Berjuang: Kasman Singodimedjo 75 Tahun”, Kasman Singodimedjo menceritakan detail peristiwa tersebut. Menurutnya, kegigihan Ki Bagus dalam mempertahankan anak kalimat sila pertama ini membuat Sukarno-Hatta sampai tak berani bicara langsung. Bahkan, Sukarno terkesan menghindar dan canggung. Untuk meluluhkan pendirian Ki Bagus, keduanya mengutus Teuku Muhammad Hassan dan Wachid Hasyim untuk melobi Ki Bagus.

Namun, catat Kasman, Hassan dan Wachid Hasyim tak mampu meluluhkan pendirian Ki Bagus untuk mencoret anak kalimat sila Ketuhanan. Akhirnya Kasman mendatangi Ki Bagus dan berkomunikasi dengan bahasa Jawa kromo inggil untuk membujuk dan meyakinkannya agar luluh menerima perubahan Piagarn Jakarta.

“Kiyai, tidakkah bijaksana jikalau kita sekarang sebagai umat Islam yang mayoritas ini sementara mengalah, yakni menghapus tujuh kata termaksud demi kemenangan cita-cita kita bersama, yakni tercapainya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, adil, makmur, tenang tenteram, diridhai Allah swt,” kata Kasman kepada Ki Bagus.

“Sekali lagi bukan Ketuhanan sembarang Ketuhanan, tetapi yang dikenal Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,” demikian Kasman meyakinkan Ki Bagus. Drama penghapusan tujuh kata itu berlangsung sekitar 15 menit, beberapa jam sebelum PPKI mengesahkan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945. Peresmian Pancasila sebagai dasar negara dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, maka lenyaplah kekhawatiran non-Muslim bahwa Indonesia mendasarkan dirinya pada salah satu kepentingan golongan.

Peristiwa itu mungkin saja masih diliputi kontroversial, dalam arti melahirkan beragam versi sejarah. Namun dari peristiwa itu, paling tidak dapat dicatat bahwa Ki Bagus telah memberi teladan tentang hidup berbangsa, memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa daripada kepentingan golongan.

“Meski teguh dalam memegang prinsip dasar negara Islam, akan tetapi demi keutuhan NKRI, Ki Bagus mengikhlaskan penghapusan tujuh kata dalam Pembukaan UUD 1945,” jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Moh. Mahfud MD.

Demi kesatuan, persatuan, dan integrasi nasional, Islam melalui Ki Bagus, Kasman, Hassan, dan Wachid Hasyim menunjukkan komitmen dan toleransi yang sangat tinggi untuk menjaga Indonesia agar tetap utuh. Meski umat ini mayoritas, dan sangat mungkin bisa memaksakan Islam sebagai dasar negara, tetapi mereka sadar bahwa ada agama, golongan, dan penganut ideologi lain yang sama-sama berjuang mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi. Agenda sidang yang membahas pembukaan dan batang tubuh UUD itu pun dimulai pada pukul 11.30 wib. (*)

Tags: Piagam JakartaRumusan Piagam Jakarta
SendShare157Tweet98Share
ADVERTISEMENT

Related Posts

Prof Zainuddin Maliki: Jangan Pojokkan Umat Islam gara-gara Tak Meneriakkan Slogan Pro-Pancasila

Kamis 4 Agustus 2022 | 21:33
18.5k

Zainuddin Maliki bersama ibu-ibu Aisyiyah Gresik (Istimewa/PWMU.CO) Prof Zainuddin Maliki: Jangan Pojokkan Umat Islam gara-gara Tak Meneriakkan...

Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam Madinah

Rabu 18 Agustus 2021 | 09:11
441

Prima Mari Kristanto penulis Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam Madinah Pancasila, Piagam Jakarta, dan Piagam...

18 Agustus 1945, Kebaikan yang Dikhianati

Rabu 18 Agustus 2021 | 06:09
10.5k

M Rizal Fadillah 18 Agustus 1945, Kebaikan yang Dikhianati oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik...

Dekret Presiden 5 Juli, Beginilah Isinya

Senin 5 Juli 2021 | 11:25
349

Presiden Soekarno mengumumkan Dekret Presiden di Istana Negara. PWMU.CO- Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang...

Lima Nilai Piagam Jakarta

Selasa 22 Juni 2021 | 12:59
4.4k

M Rizal Fadillah Lima Nilai Piagam Jakarta oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan...

22 Juni Teringat Piagam Jakarta dan Ki Bagus Hadikusumo

Selasa 22 Juni 2021 | 07:01
27.3k

Bung Karno dalam Sidang PPKI. 22 Juni Teringat Piagam Jakarta dan Ki Bagus Hadikusumo oleh...

Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Rabu 23 Desember 2020 | 12:38
400

Lukman Hakiem saat menyampaikan materi. Dari Penjara Kasman Singodimedjo Bahas Dekrit Presiden 5 Juli 1959...

Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

Rabu 23 Desember 2020 | 07:08
1M

Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo (Tangkapan Layar Zoom Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Haedar...

Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara

Jumat 16 Oktober 2020 | 20:24
5.6k

Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara Kasman Singodimedjo Berkali-kali Dipenjara, ditulis oleh M. Anwar Djaelani, peminat masalah...

Intel Jepang Dorong Bung Hatta Hapus Tujuh Kata Pancasila

Selasa 18 Agustus 2020 | 08:03
1k

Bung Hatta terpengaruh intel Jepang menghapus tujuh kata Piagam Jakarta. Intel Jepang Dorong Hatta Hapus...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Smamsatu Gresik Teken MoU dengan International Islamic School Malaysia

    19264 shares
    Share 7706 Tweet 4816
  • Sang Spiderman Smamsatu Juara I Panjat Tebing di Singapura

    21941 shares
    Share 8776 Tweet 5485
  • Ujian MBS Madinatul Ilmi Smamsatu: Dari Bahasa Arab, Tahfidh, hingga HPT

    20255 shares
    Share 8102 Tweet 5064
  • M Sholichin Pimpin PCM Gresik Periode 2022-2027

    5553 shares
    Share 2221 Tweet 1388
  • Gandeng Spemutu, Musycab Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik Menggunakan Evoting

    5323 shares
    Share 2129 Tweet 1331
  • Orangtua Spemdalas Respon Positif Kegiatan Inspiratif Ini

    3300 shares
    Share 1320 Tweet 825
  • Buka Kelas Digital, Spemdalas MoA dengan UMG

    2606 shares
    Share 1042 Tweet 652
  • Ini Kesan 3 Sekolah Muhammadiyah saat Bertamu di Spemdalas

    2814 shares
    Share 1126 Tweet 704
  • Ketua PWM Jatim: Gubernur Khofifah Mengayomi Semua Golongan

    1472 shares
    Share 589 Tweet 368
  • Ada Nyonya Menor di Gelar Karya Drama Siswa Spemdalas

    2620 shares
    Share 1048 Tweet 655

Berita Terkini

  • SMAM 1 Nganjuk Jalin Kerja Sama dengan IISM Malaysia, Ini Empat ProgramnyaJumat 9 Juni 2023 | 10:56
  • Praktik Merawat Jenazah di Smamsatu, sang Model Mayat: Masuk Keranda MengerikanJumat 9 Juni 2023 | 10:27
  • Momen Haru Wisudawan Smamio Beri Kejutan untuk Orang TuaJumat 9 Juni 2023 | 09:51
  • Haji yang Paling UtamaJumat 9 Juni 2023 | 09:12
  • Krismu
    Krismu, Krisnu, dan KrislamJumat 9 Juni 2023 | 09:04
  • Kontroversi Gambar Makhluk Bernyawa. Kajian oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA, Direktur Turats Nabawi Pusat Studi Hadits, Sidoarjo.
    Bolehkah Mengulang-ulang Bacaan Satu Surat dalam Beberapa Rakaat ShalatJumat 9 Juni 2023 | 08:32
  • Ajakan Tingkatkan Pilar Dakwah Muhammadiyah di Musycab PasirianJumat 9 Juni 2023 | 04:53
  • Rukun Islam dan Analogi Menggenggam Botol Lima JariJumat 9 Juni 2023 | 04:47
  • Enam saran dr. Gamal Albinsaid
    Enam Saran dr Gamal Albinsaid untuk Sukses AnakKamis 8 Juni 2023 | 20:12
  • Jokowi impor Obat Covid-19, Ini Kata Ahli. Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt juga membedah obat Chloroquine yang telah diproduksi di dalam negeri.
    Waspada Herpes Zoster: Dapat Sebabkan Komplikasi hingga SuperinfeksiKamis 8 Juni 2023 | 19:39

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In