PWMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah MPdI menyampaikan strategi dakwah bil lisan dan bil hal dalam Pelatihan Mubalighat yang digelar Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kebomas, Sabtu (21/12/19).
Taufiq—sapaan Taufiqullah—mengatakan, yang sering dilakukan adalah dakwah bil lisan yang sudah diformalkan, di antaranya khutbah Jumat, khutbah shalat Idain, dan pengajian umum.
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Uswatun Hasanah menuturkan, setiap anggota Aisyiyah harus mempunyai pemahaman tentang keIslaman dan bidang keilmuan yang terkait dengan aspek kehidupan manusia dan menyampaikannya kepada masyarakat. Ia mengingatkan makna Surat Al Ahzab ayat 39, 45, dan 47 sebagai landasan Aisyiyah membentuk Corps Mubalighat.
Tujuan Dakwah Aisyiyah
Uswatun juga menyampaikan tujuan dakwah Aisyiyah. Pertama, terlaksananya gerakan dakwah Aisyiyah dalam aspek seluruh kehidupan. Kedua, tersedianya anggota Aisyiyah yang mampu dan sanggup melaksanakan kegiatan dakwah.
Ketiga, terbinanya kepribadian muslim dan akhlakul kharimah pada setiap individu. Keempat, terbinanya kehidupan masyarakat yang sejahtera, harmonis dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Kelima, terbinanya ukhuwah islamiyah di kalangan umat Islam.
Tiga Gerakan dalam Aisyiyah
“Jangan lupa juga bahwa ada tiga gerakan dalam Aisyiyah, yaitu gerakan Islam meliputi tajdid dan dakwah, organisasi wanita, dan organisasi sosial,” ujarnya.
Dalam mengikuti kegiatan, peserta yang terdiri dari berbagai unsur, baik guru, pegawai, dan ibu rumah tangga ini, mengikuti dengan seksama dan penuh semangat. Terlihat dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta bernama Silvi, yang merupakan ibu rumah tangga, bertanya tentang strategi dalam penyampaian dakwah.
“Saya ibu rumah tangga. Lingkungan saya dari berbagai golongan. Saya mau tunjukkan bahwa ibu rumah tangga juga bisa berdakwah, caranya bagaimana?” tanya Silvi disambut tepuk tangan semua peserta.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Uswatun sangat mengapresiasi keinginan Silvi yang luar biasa. Ia menyarankan, setiap kita harus berani tampil, punya kemauan, dan percaya diri yang tinggi. “Modal awal berupa mukadimah harus menarik, sehingga akan menjadi sumber ketika menyampaikan,” tuturnya.
Uswatun kemudian kembali meyakinkan peserta untuk bisa menjadi pelaku dakwah di mana saja.
“Siap ngisi materi setiap saat Ibu-Ibu?” tanya Uswatun kepada peserta.
“Siap… siap…,” jawab peserta kompak meski dengan sedikit malu. (*)
Kontributor Qomariyah, Erna Hidayati, Riza Agustina, dan Pristy Novida. Editor Mohammad Nurfatoni.