Pendidikan Muhammadiyah Sistem Terbaik Dunia Akhirat, laporan kontributor PWMU.CO Kemas Saiful Rizal
PWMU.CO – Pendidikan Muhammadiyah sistem terbaik dunia akhirat disampaikan Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur, Dr Muhammad Sholihin Fanani MPSDM, Sabtu (11/12/21).
Dalam acara Pembinaan Guru Lembaga Pendidikan Muhammadiyah-Aisyiyah se-Bawean di Aula SMK Muhammadiyah 4 Daun Sangkapura Bawean dia mengatakan sistem terbaik karena pendidikan di Muhammadiyah menanamkan akidah dan akhlak yang mendalam.
“Guru Muhammadiyah adalah guru-guru yang ikhlas, berkarakter dan berdedikasi tinggi, serta mengabdi untuk memberi,” ujarnya di hadapan 80 guru.
Lima Syarat Sekolah Kuat
Sholihin menjelaskan ada lima syarat sekolah Muhammadiyah menjadi kuat. Pertama, harus mengetahui latar belakang didirikannya Muhammadiyah. Latar belakang didirikannya Muhammadiyah adalah memerangi kebodohan, memerangi kemiskinan, memurnikan ajaran Islam, menyiapkan SDM Indonesia yang utuh, serta membendung pengaruh negatif dari luar.
“Kedua, harus mengetahui dan menjiwai tujuan pendidikan Muhammadiyah, yaitu membentuk insan muslim yang beriman, berakhlak karimah, takwa, disiplin, percaya diri dan cakap,” ungkapnya.
Ketiga, harus mendalami tujuan Muhammadiyah, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Keempat, memahami visi dan misi pendidikan Muhammadiyah, yaitu sebagai ladang dakwah dan kaderisasi.
“syarat kelima hafal yang namanya Janji Pelajar Muhammadiyah, Berjuang menegakkan ajaran Islam, hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru, beraungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, bekerja keras, mandiri, dan berprestasi, rela berkorban dan menolong sesame, dan siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa.”
Resep Buat Sekolah Terbaik
Sholihin mengatakan resep membangun sekolah terbaik caranya adalah dengan magang atau praktik kerja di sekolah-sekolah terbaik.
“Seperti saat menjadi Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, saya pernah magang di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Pernah juga di sekolah Kristen Penabur Jakarta. Tidak hanya di dalam negeri, magang di sekolah-sekolah luar negeri seperti Malaysia, Jepang, dan Australia juga,” katanya.
Dia mengungkapkan sistem terbaik di sekolah-sekolah itu kemudian diterapkan di SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya. Tak heran jika kemudian SD Mudipat menjadi sekolah teladan tingkat nasional tahun 2003, 2007, dan 2009.
“Siswanya pernah mencapai 1.600 siswa dan gurunya 200 orang.”
Bagi Pengalaman
Sholihin membagikan pengalaman saat menjabat Kepala SD Mudipat. Mulai dari membuat spanduk di beberapa lokasi di Surabaya yang berisi pendaftaran siswa baru jauh-jauh hari sudah ditutup karenakouta siswa baru sudah terpenuhi.
“Tak ayal saya banyak menerima telepon dari calon wali siswa yang belum mendaftarkan buah hatinya,” ceritanya pada peserta pembinaan.” (*)
Penulis Kemas Saiful Rizal. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.