Mengapa Gaji Sedikit Bisa Hidup?
Fathurrahim Syuhadi melanjutkan ceritanya. Dia pernah ditanya teman-temanya. Kenapa gaji guru pas-pasan kok bisa beli ini, beli itu, dan bisa menyekolahkan seluruh anaknya sampai sarjana?
Dengan tegas dai menjawab, “Karena ada Allah.”
Bahkan Rahim tidak segan dan malu menuliskan angka nilai gaji dibiodata penghasilan ayah, yang mungkin orang lain menganggapnya tabu.
“Rezeki itu bukan dari pekerjaan. Pekerjaan hanya wasilah. Penjamin Rezeki adalah Allah subhanahu wa taala,” tambahnya.
Dia bahkan menyakinkan, keberkahan itu karena menjadi guru Muhammadiyah. “Maka pekerjaan sambilan saya dilancarkan, kesulitan kami dimudahkan. Itu sebuah kepastian,” ungkapnya.
Mengapa Guru Muhammadiyah Membawa Berkah?
Rahim lalu membeberkan rahasia, mengapa menjadi guru Muhammadiyah mendatangkan keberkahan?
Pertama, karena di Muhammadiyah “mewajibkan” amar makruf dan nahi mungkar. “Mengajak kebaikan dan mencegah keburukan. Orang yang berdakwah ini akan memperoleh keberuntungan yang tiada hingga,” jelasnya.
Kedua, kata Rahim, menjadi guru Muhammadiyah tidak sekadar mengajar, tapi menanamkan nilai-nilai al-Islam dan kemuhammadiyahan. “Jadi mempunyai nilai plus, yang tidak dimiliki guru di luar Muhammadiyah,” bebernya.
Di akhir materi, dia berpesan agar guru Muhammadiyah taat garis komando kebijakan Muhammadiyah, semisal kepatuhan melaksanakan Idul Fitri dan Idul Adha, sesuai keputusan Pimpinan Pusat dan keputusan lain yang sesuai Himpunan Putusan Tarjih (HPT). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni