PWMU.CO– Lima program unggulan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi 2022-2027 disampaikan dalam Musycab Muhammadiyah Banyuwangi Kota yang digelar di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Ahad (12/3/2023).
Wakil Ketua PDM Banyuwangi Drs H Sunarto MPd dalam pidato taaruf menyampaikan lima program unggulan menjadi acuan langkah bagi para PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) untuk lima tahun ke depan.
Dia menerangkan program yang harus diaplikasikan di PCM yaitu
Pertama, memakmurkan masjid
Syarat orang yang bisa memakmurkan masjid termaktub dalam surat at-Taubah ayat 18
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut siapapun kecuali Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dijelaskan, aktivitas memakmurkan masjid terdiri dari dua hal yaitu menghidupkan shalat berjamaah dan berkhidmat memelihara dan merawat masjid.
”Masjid juga bisa menjadi tempat Kantor Layanan Lazismu atau sebagai fasilitator membayar dan membagikan zakat. Ini bisa bersinergi dengan Lazismu,” ujarnya.
Masjid, sambungnya, juga menjadi tempat kajian keilmuan dan kajian Islam. Kegiatan ini nantinya dapat disinergikan dengan amal usaha pendidikan.
Kedua, pendirian ranting. Ketiga, mendirikan dan mengembangkan Lazismu. Keempat, pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Kelima, mendirikan lembaga ekonomi seperti koperasi, toko, dan sejenisnya.
Sunarto, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Kesehatan Umum dan Lembaga Resiliensi Bencana, lantas mengutip apa yang pernah disampaikan Buya Hamka. ”Muhammadiyah lahir dari masjid dalam hal ini Langgar Kidul, baru kemudian berkembang di dunia pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Dia menegaskan sejak berdiri hingga sekarang Muhammadiyah tetap fokus pada tiga arus besar yaitu 1. fokus keilmuan dengan menghidupkan masjid dan lembaga pendidikan. 2. berpihak pada kaum lemah iman, ilmu, ekonomi, dan akses. 3. menggembirakan umat dengan cara taawun atau gotong royong.
”Di Banyuwangi sendiri, wajah atau etalase yang mewakili performa Muhammadiyah adalah Masjid KH Ahmad Dahlan,” katanya.
Untuk menyemangati peserta Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah, Sunarto menyebutkan komposisi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi yang terdiri dari tujuh pimpinan muda dengan rentang usia awal 40 tahun hingga 55 tahun.
Sedangkan pimpinan sepuh dengan rentang usia 56 – 70 an tahun terdiri dari enam orang.
Dalam Musycab ini terpilih HA Pirnadi SE kembali menjabat Ketua PCM Banyuwangi Kota untuk periode kedua.
Penulis Yulia Febrianti Editor Sugeng Purwanto