Sarwito (Foto: PWMU.CO)
Sarwito – Pegiat Sosial
PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi di masjid Al Ihsan Kalibaru, 18 Agustus 2024 dibawakan oleh mubaligh yang juga anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Ahmad Mahmud, S.H., membawakan materi dengan tema Nikmatnya Iman. Pengajian yang dihadiri oleh jamah masjid Al Ihsan ini mengajak para jamaah untuk tidak menganggap basa basi ajakan menjaga iman dan takwa. Karena sesungguhnya hanya dengan iman dan takwa manusia diselamatkan oleh Allah di dunia, terlebih di akhirat kelak.
Lebih lanjut Ahmad Mahmud mengutif Q.S. Al A’raf:96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. Semua orang pasti berharap negerinya menjadi negeri yang berkah. Dengan keberkahan ini mereka hidup aman, tenteram, subur, makmur, penuh dengan kebahagiaan. Atau dalam bahasa Al Quran baldatun thayibatun wa rabbun ghafur.
Mengingat betapa pentingnya iman, diwajibkan bagi kita semua untuk selalu mewasiatkannya kepada siapapun juga, termasuk kepada diri kita sendiri, anak istri kita, tetangga dekat kita, teman, handai taulan. Di dalam QS. Al Ankabut: 64 Allah berfirman “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui”.
Jika Allah menyatakan bahwa kehidupan dunia ini hanya permaianan, itu artinya kehidupan dunia itu hanya sebentar dan sementara. Semua yang kita peroleh dari hasil permainan itu tidak akan dibawa pulang ke negeri akhirat. Rumah kita, mobil kita, sawah kita, dan semua harta kekayaan kita akan kita tinggalkan, satupun tidak ada yang kita bawa.
Dunia ini adalah panggung sandiwara. Jadilah pemeran yang baik dalam sandiwara ini. Dunia ini hanya sebentar dibandingkan keabadian akhirat. Q.S. Al Isro’: 21, “Dan kehidupan akhirat itu lebih tinggi derajadnya dan lebih besar keutamaannya”.
Setinggi apa pun kedudukan kita di dunia, belum sebanding dengan kedudukan kita di akhirat. Di mata Allah, nilai keimanan kita jauh lebih berharga daripada kedudukan tertinggi di dunia ini. Setinggi apa pun kedudukan kita di dunia ada batasnya. Tetapi kedudukan kita di akhirat jauh lebih mulia dari kedudukan tertinggi apa pun di dunia.
Untuk menjaga keimanan kita maka perlu kiranya kita untuk selalu ikhlas, hanya mencari ridho Allah semata. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Al Bayyinah: 8, “Allah ridha terhadap mereka dan mereka ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya”.
Bagaimana bagi orang-orang yang sudah berbuat baik tetapi belum beriman kepada Allah. Allah berfirman dalam Q.S. Al Furqan:23, “Dan kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu akan kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan”. Di mata Allah, sebaik apa pun perbuatan kita, jika tidak didasari iman akan menjadi sia-sia. Di dunia mungkin mereka mendapatkan pujian karena perbuatan baiknya. Tetapi di mata Allah adalah sia-sia. Untuk itu mari kita selalu menjaga kualitas iman kita, berbuat secara ikhlas dan hanya mencari ridha Allah semata.
Editor Teguh Imami