PWMU.CO – Pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Setail Genteng membahas resolusi 2025, Sabtu (11/1/2025). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi kajian PRM di masjid At-Taqwa Setail.
Pukul 08.00 Wib pengajian dimulai. Diikuti oleh jamaah setempat dan warga Muhammadiyah Ranting Setail. Selain itu pengajian ini juga diikuti oleh ibu-ibu Aisyiyah PRA Setail.
Mengawali kajiannya Taufiqur Rohman membacakan ayat al-Quran dalam Surat al-Insyirah 7. Di ayat tersebut menjelaskan bahwa apabila seorang muslim ketika mengakhiri suatu kegiatan, hendaknya disusul dengan sungguh-sungguh dimulainya kegiatan baru.
“Dengan kata lain end to start,” tandasnya.
Untuk itu dia mengutip kalimat inspiratif yang berbunyi, berusahalah untuk mengejar duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya. Dan berusahalah untuk mengejar akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi.
Menurut Ketua Majelis Tabligh yang berdomisili di Pandan itu, seorang muslim mestinya memahami dengan benar bahwa spirit Islam itu adalah semangat kerja keras.
Oleh karena itu, sambung dia, belum ada kata terlambat untuk membuat daftar resolusi atau harapan yang ingin diraih di tahun 2025 ini.
“Kita baru memasuki hari ke-11 di bulan Januari ini,” ujarnya.
Resolusi 2025
Menurut Taufiqur Rohman, seorang muslim secara individu maupun secara persyarikatan di Muhammadiyah ini hendaknya memiliki resolusi tersebut, agar hidupnya lebih bernilai dan bermanfaat di masyarakat.
Dia pun mengutip sebuah hadits nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah Ra. Di hadits tersebut menjelaskan beberapa hal penting, salah satunya semangat mengambil yang bermanfaat dalam hidup ini.
Sebelum menyarah makna hadits tersebut lebih lanjut, dia mengajak jamaah pengajian untuk meneladani semangat Abu Hurairah dalam mengikuti perjalanan hidup nabi. Meskipun ia bersama nabi hanya selama 4 tahun, namun ia menjadi penghafal hadits nabi terbanyak dibandingkan dengan sahabat yang lain.
Selanjutnya dia menjelaskan hadits nabi tersebut, yang berisi antara lain, penegasan bahwa mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada yang lemah.
Untuk itu, maka seorang mukmin perlu bersemangat dalam menjalani hidup ini. Jangan merasa lemah dan tetap meminta pertolongan kepada Allah.
“Sepandai-pandai tupai melompat, sekali-kali pasti akan jatuh juga,” ujarnya mengingatkan jamaah agar tidak sombong dalam hidup ini.
Mengakhiri kajiannya Taufiqur Rohman mengajak untuk melakukan evaluasi yang dikerjakan selama satu tahun lalu untuk membuat resolusi 2025 yang terukur. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Amanat Solikah