Oleh Ayu Syarifatun Ni’mah – Mahasiswa UM Surabaya
PWMU.CO – Desain komunikasi visual (DKV) adalah cabang seni yang memadukan elemen-elemen visual, seperti: teks, gambar, dan simbol untuk menyampaikan pesan yang efektif. Dalam perkembangannya, DKV tidak hanya menjadi alat untuk keperluan komersial. DKV juga memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai sosial, budaya, dan agama.
Berkaitan dengan hal tersebut, mungkin menjadi tawaran yang sangat menarik jika pemanfaatan DKV ini juga untuk menopang kepentingan Muhammadiyah. Utamanya dalam menggapai visinya untuk memajukan kehidupan masyarakat, khususnya melalui bidang pendidikan dan Kesehatan, juga bidang amal usaha yang lainnya.
Perlu untuk memahami bahwa Muhammadiyah yang berdiri sejak 1912 dan pendirinya adalah KH Ahmad Dahlan, memiliki misi untuk menyebarkan paham Gerakan Islam Berkemajuan. Ada beberapa nilai dasar utama Muhammadiyah yang sangat penting untuk diketahui. Nilai-nilai dasar seperti keadilan, kepedulian sosial, pendidikan, dan pemberdayaan, dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan DKV tersebut. Nilai-nilai dasar ini dapat menjadi elemen visual yang relevan dan menarik, sehingga mampu menjangkau audiens dengan lebih efektif.
Sebagai contoh, wujud nilai keadilan dalam desain dapat berupa gambaran kesetaraan gender, keadilan sosial, maupun toleransi. Nilai kepedulian sosial dapat mewujud melalui visualisasi kegiatan yang mendukung solidaritas antarumat, seperti: program pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu. Dengan menampilkan elemen-elemen ini, DKV yang berjiwa nilai Muhammadiyah tidak sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga membangun kesadaran dan empati masyarakat.
Era digital saat ini, peran DKV semakin penting dan strategis untuk menyampaikan pesan agar meluas dan cepat. Media sosial, aplikasi mobile, dan situs web merupakan platform utama bagi komunikasi visual. Dalam konteks ini, desain berbasis nilai-nilai Muhammadiyah dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kampanye sosial, misalnya, dengan basis nilai Muhammadiyah maka dapat berbentuk infografis yang informatif, video animasi yang mengedukasi, atau desain poster digital yang menarik. Pesan-pesan penting tentang menjaga kesehatan, pendidikan berkualitas, dan pemberdayaan ekonomi dapat tersampaikan dengan cara yang lebih menarik, berbagai kalangan pun lebih mudah paham.
Pendekatan desain yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern juga dapat membantu menciptakan keterhubungan emosional antara pesan yang tersampaikan dan audiens. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan tersebut tidak hanya terlihat, tetapi juga menginternalisasi masyarakat.
Pengembangan desain komunikasi visual berbasis nilai Muhammadiyah dapat teraplikasi dalam berbagai bidang. Salah Bidang pendidikan misalnya, bisa dalam bentuk desain buku pelajaran, modul pembelajaran, dan media edukasi berbasis nilai-nilai Islam. Tujuannya untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep penting sekaligus menanamkan nilai moral yang positif.
Sedang dalam bidang kesehatan, DKV berguna untuk kampanye pencegahan penyakit, seperti penyuluhan pola hidup sehat dengan kemasan secara kreatif dan edukatif. Hal ini selaras dengan salah satu fokus Muhammadiyah dalam bidang kesehatan, yaitu mendukung masyarakat untuk hidup lebih sehat dan produktif.
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat juga dapat memanfaatkan DKV utnuk membuat desain yang menarik. Misalnya untuk branding produk UMKM berbasis nilai lokal, infografis tentang literasi keuangan, atau media promosi program pelatihan keterampilan. Dengan memadukan nilai-nilai Muhammadiyah dalam desain, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat material tetapi juga spiritual.
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan desain komunikasi visual berbasis nilai Muhammadiyah juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah memastikan bahwa nilai-nilai yang diusung tetap relevan dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, diperlukan upaya untuk menjembatani kesenjangan antara nilai tradisional dan kebutuhan modern.
Memasukkan nilai-nilai Muhammadiyah dalam pengembangan DKV merupakan tantangan tersendiri. Namun, untuk mengatasi tantangan ini sangat membutuhkan adanya kolaborasi antara desainer, akademisi, dan praktisi Muhammadiyah sangat penting. Pelatihan dan workshop untuk para desainer muda dapat menjadi langkah strategis untuk mengintegrasikan nilai-nilai Muhammadiyah dalam karya-karya mereka. Tak bisa diabaikan pula, perlunya penelitian dan pengembangan secara berkelanjutan tentang kebutuhan masyarakat dapat membantu menciptakan desain yang lebih relevan dan berdaya guna.
Pengembangan DKV berbasis nilai-nilai Muhammadiyah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai seperti keadilan, kepedulian sosial, dan pemberdayaan, DKV dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan positif dan membangun kesadaran masyarakat. Melalui pendekatan yang kreatif, inklusif, dan relevan dengan era digital, desain ini tidak hanya memperkuat citra Muhammadiyah tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Editor Notonegoro