
PWMU.CO – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pasean, Pamekasan, menggelar Shalat Idul Fitri 1446 H pada Senin (31/3/3025).
Usai shalat, acara dilanjutkan dengan khutbah yang mengusung tema “Rahasia Hidup Menjadi Ringan dan Mudah Pasca Ramadan” yang disampaikan oleh Adhan Sanusi Lc MA.
Materi khutbah yang disampaikan di hadapan jamaah berfokus pada pentingnya takwa kepada Allah sebagai kunci untuk menjalani hidup dengan lebih mudah dan ringan.
Dalam khutbahnya, Adhan menekankan bahwa siapa pun yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan memudahkan segala urusannya di dunia.
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan segala urusannya di dunia,” ujarnya.
Adhan menggambarkan kemudahan tersebut seperti perjalanan kendaraan yang melaju di jalan mulus, atau bahkan di jalan terjal sekalipun tetap dapat dilalui dengan nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita hidup sesuai dengan syariat Allah dan selalu bertakwa, kehidupan akan terasa lebih ringan karena hati kita senantiasa terhubung dengan-Nya.
“Ibarat kendaraan yang melaju di jalan mulus terasa nyaman, begitu pula saat melewati jalan terjal dan bergelombang tetap terasa enak. Demikian juga dengan hidup kita, ketika kita menjalani hidup sesuai dengan syariat Allah dan bertakwa, segala sesuatu akan terasa lebih ringan karena rohani kita telah terpaut dengan Allah,” tambahnya.
Pendakwah dari PCM Gayungan, Surabaya, tersebut menekankan beberapa aspek penting dalam kehidupan yang harus dijalani oleh seorang Muslim, yaitu berjihad melawan hawa nafsu (jihadun nafs), berjihad melawan setan (jihadus syaithan), serta berjihad melawan kaum musyrikin.
Menurut Adhan, dalam menghadapi hawa nafsu, seorang Muslim perlu memperkuat iman dan membangun pribadi yang bertakwa dengan berpedoman pada al-Quran.
“Bagaimana cara melawan hawa nafsu? Yakni dengan pribadi yang bertakwa, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran,” jelasnya.
Lebih lanjut, pria lulusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta tersebut membagikan kiat untuk menjadikan hidup lebih mudah. Yang pertama adalah menjalani kehidupan seperti seorang musafir. Menurutnya, kita semua perlu mengetahui arah perjalanan hidup dan mempersiapkan bekal yang cukup, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.
“Kiat hidup agar lebih mudah di dunia adalah dengan meneladani cara hidup seorang musafir, melihat peta perjalanan, membawa perbekalan, serta memahami arah hidup kita dan mempersiapkan bekal untuk akhirat,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengutip Surat At-Taubah ayat 51, yang mengajarkan bahwa setiap musibah yang menimpa pasti membawa kebaikan jika kita memiliki prasangka baik terhadap takdir Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُل لَّنْ يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلٰىنَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.”(QS. At-Taubah 9: Ayat 51)
Di akhir khutbah, ia menekankan pentingnya tawakal kepada Allah sebagai kunci kelancaran hidup.
“Dengan tawakal, kita menyerahkan seluruh urusan kepada-Nya dan meyakini bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik bagi kita,” pungkasnya.
Ada hal menarik dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri kali ini. Awalnya, shalat direncanakan berlangsung di halaman Masjid PCM Pasean, namun terpaksa dipindahkan ke dalam masjid akibat hujan. Kondisi ini membuat jamaah yang hadir cukup kesulitan menemukan tempat yang nyaman untuk melaksanakan shalat.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi kekhusyukan jamaah. Meskipun hujan turun, mereka tetap semangat menyambut hari kemenangan dengan gembira. Para jamaah tetap antusias dan menghayati materi khutbah yang disampaikan dari awal hingga akhir. (*)
Penulis Achmad Baihaki Editor Ni’matul Faizah