PWMU.CO– RSIAM (Rumah Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah) Kota Probolinggo mendapatkan sumbangan 10 pakaian hazmat untuk tenaga medis dan 72 kaleng jamur kancing dari MCCC Jawa Timur.
Pakaian hazmat adalah pakaian pelindung tenaga medis dari penularan virus Corona. Sedangkan jamur kancing yang berasal dari donasi PT Suryajaya Abadi Persada (SJAP) untuk menambah stamina relawan medis ini.
Bantuan pakaian hazmat dan jamur kancing diserahkan oleh Koordinator Divisi Ekonomi dan Ketahanan Pangan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Jawa Timur drh Zainul Muslimin kepada Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah dr Fuadi Siham di ruang kerjanya, Rabu (8/4/2020).
Zainul Muslimin mengatakan, pakaian hazmat sebagai alat pelindung diri para tenaga medis yang berhubungan dengan pasien yang diduga kena Covid-19. ”Pakaian ini adalah sumbangan para donatur yang kami salurkan kepada tenaga medis di sini,” kata Zainul Muslimin yang juga ketua Lazismu Jawa Timur.
Saat ini banyak rumah sakit kehabisan alat pelindung diri seperti baju hazmat. Karena itu, ujar Zainul, MCCC Jatim berusaha membantu kesulitan itu dengan menggerakkan donatur untuk mengatasi persoalan ini. Sebab tenaga medis rawan tertular virus yang dibawa pasien.
”Begitu juga jamur kancing ini kami menyalurkan sumbangan dari donatur PT SJAP yang peduli dengan para relawan Muhammadiyah di garis depan pencegahan wabah Corona,” ujar Zainul yang lulusan Institut Pertanian Bogor.
Jamur, sambung dia, banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mengingkatkan imunitas. Ketika daya tahan tubuh bagus maka bisa melawan virus Corona seandainya terjangkit.
”Nutrisi itu memiliki sifat antioksidan seperti polifenol, polisakarida, serat, dan vitamin C yang bisa meningkatkan imunitas tubuh sehingga mampu melawan bakteri dan virus,” jelas dia.
Terapkan Protokol Kesehatan
Sementara Direktur RSIAM dr Fuadi Siham mengatakan, sejak pemerintah mengumumkan terjangkit wabah Corona, rumah sakit ini langsung menerapkan protokol kesehatan.
”Setiap pengunjung diperiksa suhu tubuhnya dan harus cuci tangan dengan sanitizer,” kata dia menjelaskan. ”Penunggu pasien juga dibatasi hanya satu yang boleh masuk. Jam bezuk diketati. Kami tak mau ambil risiko dengan masuknya pengunjung yang potensi membawa virus,” tambahnya.
Dikatakan, bantuan pakaian hazmat ini sangat berarti bagi rumah sakit karena setiap ada pasien yang punya gejala batuk, flu, demam, sesak nafas langsung tindakan tenaga medis sesuai prosedur dengan memakai pakaian hazmat. ”Pasien kalau gejalanya sakitnya mirip Covid-19 langsung kami rujuk ke RSUD,” paparnya.
Di Probolinggo ada dua RS rujukan Covid-19 yaitu RSUD Kota Probolinggo dan RSUD Kabupaten Probolinggo di Tongas. ”RSIA Muhammadiyah bukan RS rujukan sehingga kita tidak merawat pasien Covid-19. Karena itu juga tidak mendapat bantuan pakaian hazmat. Jadi kita mengusahakan sendiri. Bantuan MCCC ini menjadi sangat berarti karena pakaian ini harganya mahal dan sekali pakai karena itu harus punya stok,” ujarnya. (*)
Penulis Ridho Pambudi Editor Sugeng Purwanto