
Cara Syiarkan Muhammadiyah ala Kru Ambulans, liputan kontributor PWMU.CO Sugiran.
PWMU.CO – Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim berkolaborasi dengan Lazismu Jatim menggelar Tour de Ambulance Muhammadiyah Jatim, Jumat (23/12/2022).
Parade ambulans yang melibatkan 56 ambulans jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) Jatim dan ambulans Lazismu Jatim dalam rangka menyemarakkan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jatim di Ponorogo.
Seluruh ambulans bergerak dari Gedung Muhammadiyah Jatim di Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya menuju kota Ponorogo, tepatnya finish di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (SMA Muhipo).
Ditemui PWMU.CO saat pelepasan parade ambulans, Ketua MPKU PWM Jatim dr Sholihul Absor MKes menyampaikan rasa syukurnya MPKU dan Lazismu bisa ikut menyemarakan Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim.
“Alhamdulillah kami bisa ikut memeriahkan Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim. Teman-teman driver ambulans ini kadang kurang diperhatikan. Maka dengan ini menunjukkan kepada mereka bahwa dalam struktur yang bawah, maaf, mereka juga bisa ikut mensyiarkan Muhammadiyah,” ujarnya.
Dengan parade ambulans ini, lanjutnya, kita bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita punya rumah sakit yang banyak dan itu dalam satu manajemen atau satu pengelolaan.
“Selama ini orang mungkin tahunya kita punya rumah sakit yang banyak, tetapi mereka menganggap dikelola sendiri-sendiri. Maka ini momen untuk menunjukkan RSMA satu manajemen,” ungkapnya.
Kolaborasi MPKU dan Lazismu
Dia juga merasa bangga bisa berkolaborasi dengan Lazismu Jatim yang perkembangan jumlah ambulansnya luar biasa.
“Alhamdulillah, pada saat awal dulu Lazismu, saat pawai ambulans tahun 2010, Lazismu belum berkembang. Bangga sekali sekarang Lazismu Jatim sudah besar dan jumlah ambulans-nya melebihi jaringan RSMA. Ini bisa kolaborasi tentu sangat menyenangkan,” jelasnya.
“Dan kita di lapangan juga bersinergi atau bekerjasama. Beberapa Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah juga memiliki Kantor Layanan (KL) Lazismu,” tambahnya.
Dia menambahkan, setelah shalat Jumat, para kru ambulans akan mendapatkan dua pelatihan di Ponorogo. Pelatihan ini memang sifatnya untuk reminding.
“Mungkin teman-teman kru ambulans sudah pernah memperoleh materi Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), tetapi memang harus direfresh. Jadi mereka harus betul-betul ahli dalam penanganan kegawatdaruratan, karena itu kehidupan mereka. Sangat penting juga pelatihan safety driving,” terangnya.
Dia berpesan untuk tetap menjaga kekompakan. Membesarkan Muhammadiyah itu bisa dari berbagai jalan dan ini salah satunya dengan parade ambulans.
“Parade ambulans kelihatannya sederhana dan biasa saja, tapi ini bisa mensyiarkan dan membesarkan Muhammadiyah. Bahkan ini lebih mengharukan. Dan kalau ambulans kita keluarkan bareng-bareng ternyata luar biasa,” paparnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.