
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1-2 Taman (SD Mumtaz) Sidoarjo (03/03/2025) dalam menyambut bulan suci Ramadan 1446 H tahun ini, sebanyak 87 siswa dari kelas 2 sampai kelas 6 diterjunkan untuk menjadi mubaligh baik online maupun offline.
Sebanyak 53 siswa bertugas menjadi dai cilik yang mengisi kultum di 65 masjid wilayah Sidoarjo dan Surabaya. 30 siswa lainnya berdakwah secara online melalui kegiatan Islamic StoryTelling yang ditayangkan melalui Youtube SD Mumtaz .
4 siswa mendapat tugas berdakwah bilqolam melalui kegiatan Islamic Comic Digital. Semua program tersebut diusung dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan.
Waka Ismuba SD Mumtaz, Eli Mahmudah SAg MPd, mengungkapkan bahwa persiapan kegiatan Ramadan sudah dilaksanakan jauh-jauh hari, seperti pembentukan kepanitiaan kegiatan Ramadan, menyampaikan surat permohonan jadwal safari dai ke masjid-masjid di wilayah Sidoarjo dan Surabaya.
“Yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan para siswa,” ungkap Eli Mahmudah dalam wawancaranya dengan kontributor PWMU.
Ketua panitia kegiatan Ramadan, Dina Nurul Fitriya SPdI menyampaikan, “Sebanyak 25 guru yang diberi tugas membimbing secara insentif selama kurang lebih 1,5 bulan, baik itu guru Ismuba, guru mengaji, maupun guru Bahasa Inggris yang mempunyai kemampuan melatih dai, Islamic Storytelling maupun Islamic Comic Digital,” jelasnya.
“Saya sangat bangga dengan para mubaligh cilik ini. Dengan usia belia tetapi semangat mereka untuk menyampaikan dakwah sangat luar biasa, Program ini diharapkan bisa mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga generasi rabbani,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 1 Taman, Rahadian Arif Rahman memberikan wejangan kepada seluruh panitia kegiatan Ramadan.
“Hendaknya bersungguh-sunguh dalam melaksanakan semua tugas yang diberikan, selalu berkoordinasi antar divisi, terutama para pelatih yang menjadi ujung tombak karena mempersiapkan siswa yang akan diterjunkan di Masyarakat,” ungkap Pak Rahadian dengan serius.
Siswa yang menyampaikan dakwah baik online maupun offline harus benar bagus. Oleh karena itu, kesungguhan para pelatih sangat diharapkan.
Adanya program ini dapat menanamkan kepercayaan diri kepada para siswa untuk menjadi dai yang berkualitas, sehingga mereka bisa berkontribusi dilingkungan masyarakat terutama saat bulan Ramadan,” ujarnya .
Ini adalah sebuah pengalaman pertama bagi saya, sebelumnya saya takut dan sempat grogi melihat begitu banyak jamaah shalat Tarawih di Masjid Mujahiddin.
“Alhamdulillah, berkat bimbingan guru pelatih saya yang berpesan untuk berdoa sebelum tampil, dan menatap mata para jamaah dengan senyum akhirnya grogi saya hilang, tentunya saya harus menguasai dan memahami materi yang saya sampaikan, terima kasih untuk bu Eli, pembimbingku,” ujar Muhammad Akbar Atthaya, siswa kelas 3 SD Mumtaz yang mengisi safari di Masjid Mujahiddin.
Adanya dai cilik ini sangat diapresisasi dari orang tua siswa, dan harapannya kegiatan dai cilik dapat terus dilaksanakan dalam tiap tahunnya, untuk mencetak generasi muda yang siap menjadi pemimpin dalam bidang agama.(*)
Penulis Dzakiyyah Editor Zahrah Khairani Karim