
PWMU.CO – Kegiatan unik menyambut Milad Muhammadiyah dilakukan SDM 1 Wringinanom Gresik dengan menggelar Apel Nostalgia. Lebih unik lagi, petugas apel adalah para guru.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Wringinanom Heri Siswanto berharap dalam milad tahun ini semua komponen Persyarikatan semakin matang dan cerdas dalam bermasyarakat. “Seruan memperkuat komitmen ber-Muhammadiyah dapat mewarnai dan memberi pencerahan bagi Indonesia dan dunia,” tandasnya.
Sebagai Instruktur Apel, ia juga berpesan agar warga Muhammadiyah senantiasa introspeksi diri dan lebih bermanfaat. “Sudahkah dengan usia yang tidak muda lagi kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain sebagaimana yang sudah Muhammadiyah lakukan?” tanyanya.
Saat apel berlangsung, seluruh siswa kelas 1 hingga 6 berpakaian Hizbul Wathan sedangkan ustadznya memakai jas berdasi dan ustadzahnya memakai kebaya. Suasana semakin meriah dengan adanya balon-balon biru di halaman.
Siswi kelas 3 Faizah Al Humairoh penasaran dengan penampilan ustadz-ustadzah. “Ustadzah, kenapa kok semua ustadz-ustadzah tidak memakai seragam dan memakai baju yang berwarna-warni?” tanyanya.
“Iya Nak, karena hari ini akan diadakan apel pagi dalam rangka Milad Muhammadiyah yang ke-108 H,” jawab guru kelas 4 Ayu Intan Sari SPdI.
Upacara berjalan khidmat. Alunan paduan suara lagu Mars Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Hizbul Wathan diperdengarkan untuk menambah semangat perjuangan.
Apel ditutup dengan pelepasan balon-balon yang diikat berhias kertas menggantung di bawahnya bertuliskan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom. Letusan confetti popper membuat para siswa bersorak gembira.
Balon-balon tersebut tidak dilepaskan di langit, tapi hanya diberi pemberat batu dan dibiarkan mengangkasa di tengah halaman sekolah. Hal ini dikarenakan efek pelepasan balon di langit akan mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan biota laut dan darat.
Pelarangan ini sudah ditetapkan di South Wales Australia, Playmouth City Inggris, Lancaster Florida, California, Texas serta beberapa Negara di Eropa. Ini bukti nyata bahwa SD Muhammadiyah 1 Wringinanom serius untuk memperhatikan dan melestarikan lingkungan agar layak huni hingga nanti.
Tidak hanya apel, acara ‘Satu Jam Lebih Dekat dengan KOKAM’ untuk kelas 5 dan 6 pun membuat hari itu makin terasa spesial. Empat anggota KOKAM yang dihadirkan dengan seragam khasnya berhasil menarik perhatian. Mereka adalah Amir yang juga pelatih Tapak Suci di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, Mail, Any Susanto dan Solihan.
Mengenal apa itu KOKAM, sejarah kelahiran, tugas, siapa saja yang bisa menjadi KOKAM, serta pengajaran teknik bela diri KOKAM adalah materi yang diterima siswa dalam acara ini.
Any Susanto memaparkan bahwa sejarah KOKAM erat kaitannya dengan G30SPKI. “Pada saat terjadi penculikan, AH Nasution adalah jendral yang selamat. Ternyata sebelum diculik beliau telah melakukan pelatihan kepada Kader Takari,” jelasnya.
Ia melanjutkan, pada 1 Oktober 1965 para Kader Takari ini berkumpul dan bermusyawarah sehingga terbentuklah KOKAM yang memiliki kepanjangan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah. Tujuan terbentuknya KOKAM adalah untuk melindungi persyarikatan Muhammadiyah.
Ketika ditanya tentang siapa saja anggota KOKAM, ia mengutip pernyataan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. “KOKAM adalah Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah adalah KOKAM,” tegasnya.
Selamat Milad, Muhammadiyah! (Kiki/TS)
