
PWMU.CO – Pengalungan Syal Batik Gajah Oling Banyuwangi mewarnai Focus Group Discussion (FGD) Pos Ahass Tefa Regional Jawa dan Bali di SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Banyuwangi, Selasa (3/6/2025).
FGD ini merupakan program dari PT Astra Honda Motor (AHM) Jakarta untuk membersamai semua SMK Binaan Astra Honda yang mempunyai program Pos Ahass Tefa.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Daihatsu Class Program SMK Muda Genteng yang beralamatkan di Jalan Hasanudin Nomor 103 Genteng. Acara FGD ini diikuti Officier PT AHM, Officier PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) Jatim, Perwakilan SMK Binaan Astra Honda se-Jawa dan Bali.
Hadir juga dalam acara ini Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, serta Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) tingkat daerah maupun cabang.
Menjelang FGD ini dimulai, SMK Muda Genteng telah menugaskan 5 siswinya untuk melakukan pengalungan Syal Batik khas Banyuwangi. Sebanyak 5 siswi penari Grandrung yang berasal dari tiga jurusan di SMK Muda Genteng, yakni Teknik Elektronika Industri, Animasi, dan Kuliner.
Mereka adalah Lisa Alisiya Lestari, Rofi’atul Maulida, Rachel Amanda Sedayu Putri, Zharel Ananda Sedayu Putri, dan Intan Nuraini.
Dengan memakai pakaian khas seni Gandrung Banyuwangi, kelima siswi tersebut berdiri menyambut para peserta FGD di lantai 2 Aula Daihatsu Class Program.
Mereka berdiri di dekat tangga paling atas yang bersebelahan dengan pintu masuk ruang aula. Dengan senyum yang ramah, mereka mengalungkan Syal warna biru bermotifkan batik Gajah Oling Banyuwangi itu kepada tiap peserta yang baru tiba.
Sambutan hangat ini menambah semarak acara yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut. Setelah semua peserta masuk ke dalam aula, dilanjutkan dengan seremonial pembukaan dengan suguhan hiburan tari Gandrung Banyuwangi yang semakin menambah semaraknya acara.
“Ada dua jenis tari Grandrung yang mereka tampilkan, yaitu tari Jejer Jaran Dawuk dan Jejer Gurit Mangir,” ujar Siti Fatimah, Pembimbing seni tari SMK Muda Genteng.
Menurutnya kedua tarian Grandrung tersebut memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat-Nya yang melimpah-ruah dan juga sebagai tari penyambutan bagi tamu di suatu perayaan.
Harapannya, semua ini dapat menambah semangat para peserta untuk mengikuti FGD Pos Ahass Tefa ini.(*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Zahrah Khairani Karim


0 Tanggapan
Empty Comments