Quick Count dan Penggelembungan Suara Capres oleh Sugeng Purwanto, editor PWMU.CO
PWMU.CO – Coblosan Pemilu sudah selesai Rabu (14/2/2024) kemarin. Penghitungan bertahap dari TPS (Tempat Pemungutan Suara) PPS, PPK, KPUD, dan KPU masih berjalan.
Namun lembaga survei sudah mengumumkan hasil quick count atau hitung cepat. Semuanya memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Angkanya di atas 57 persen.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar perolehan suaranya dipatok 26,17 persen. Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 17,32 persen.
Kubu Prabowo-Gibran langsung mengumumkan menang satu putaran dengan euforia dan suka cita.
Hasil quick count ini dibantah oleh netizen dengan meng-upload video kecurangan coblosan dan input data C1 ke sistem laporan KPU (Komisi Pemilihann Umum).
Ada netizen meragukan quick count yang menampilkan Prabowo dapat suara 58,03 persen, Anies 25,48 persden, dan Ganjar 16,49 persen, tapi tanggal tayang 13 Februari 2024 pukul 12.18.01. Satu hari sebelum Pemilu.
Contoh lainnya video yang merekam kegiatan sekelompok orang mencoblosi surat suara gambar Capres-Cawapres nomor 02 Prabowo-Gibran. Mendengarkan bahasa yang dipakai orang-orangnya sepertinya video itu dari Madura.
Di Madura seolah ada kebiasaan setiap coblosan Pemilu, klebun atau kepala desa berperan dominan menentukan pilihan warganya.
Seorang teman bercerita punya tukang dari Bangkalan saat coblosan pulang kampung. Pagi ini dia datang desanya bercerita, saat coblosan ditemui klebun yang mengatakan gak usah ke TPS. Dia diberi uang 100 ribu. Ternyata satu desa pilih Gibran semua.
Masih video Madura. Ini lucu. Kejadian di TPS. Seorang nenek masuk bilik suara dipandu petugas. Ditanya petugas mau coblos apa? Anies. Petugas berkata dalam bahasa Madura: Anies mon reya. Sambil tangannya menunjuk Capres nomor 02. Nenek itu langsung mencoblos gambar Prabowo-Gibran dengan keras. Lalu petugas itu tertawa.
Video sama juga beredar. Kali ini melihat orang-orangnya seperti kejadian di Papua. Sekelompok orang mencoblosi surat suara Capres nomor 02.
Di Papua ada budaya noken terutama di daerah pegunungan. Surat suara tak pernah dicoblos rakyat tapi yang menentukan kepala adat.
Sebelum juga sudah beredar foto formulir C1 di TPS Papua Tengah hasilnya Capres 01 Anies Baswedan dapat suara 267. Dua Capes lainnya kosong. Mungkin saja di desa lainnya ada yang memilih Capres lainnya.
Ada lagi salah tulis yang tak masuk akal diupload di medsos. Hasil TPS 034 Kel. Rengas Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
Laporan C1 menulis hasilnya Anies dapat 098 suara. Ganjar dapat 57 suara.
Keanehan terjadi pada kolom Prabowo. Tanda tally penghitungan suara ditulis 60+26 mestinya 86 tapi di kolom jumlah ditulis 886. Luar biasa. Mosok ada TPS pemilihnya lebih seribu orang. Aturannya satu TPS 300 pemilih.
Input Data
Video paling menggemoykan itu terjadi di TPS 054 Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur, laporan C1 perolehan Anies 108 suara, Prabowo 74 suara, Ganjar 16 suara.
Dicek di input data KPU angka berubah. Suara Anies tetap 108. Prabowo berubah menjadi 748 suara. Ganjar 160 suara. Jumlah pemilih di TPS ini menjadi 1.016 orang.
”Gila,” kata orang yang memvideo.
Perubahan angka input data KPU ini juga terjadi di TPS 22 Kedung Bungur Desa Sukajaya Kec. Cibitung, Bekasi Jawa Barat.
Rekapitulasi C1 Anies mendapat 33 suara. Prabowo 149 suara. Ganjar 16 suara. Input data di KPU berubah angka Prabowo berubah menjadi 449 suara.
TPS 60 Kel. Margahayu Utara Babakan Ciparay. Rekapitulasi C1 Anies 53 suara, Prabowo 107, Ganjar 59 suara.
Di input data KPU angka berubah Anies 52 suara, Prabowo 804 suara, dan Ganjar 84 suara.
Kejadian sama di TPS 013 Kalibaru Cilodong Kota Depok Jawa Barat. Laporan C1 Anies dapat 70 suara, Prabowo 117 suara, dan Ganjar 15 suara.
Di input data KPU perolehan Prabowo naik drastis menjadi Prabowo 617. Anies dan Ganjar suaranya tetap.
Kejadian luar biasa di TPS 106 RT 012 RW 07 Kel Cengkareng Barat Kec. Cengkareng Banten. Pembuat video melaporkan penghitungan belum selesai, tapi data sudah muncul di KPU. Anies 64 suara, Prabowo 713 suara, Ganjar 26 suara.
”Semua orang bingung di sini,” kata pembuat video yang berada di TPS.
Juga terjadi di Sampang Madura. TPS 004 Kel. Penyirangan Kec. Pangarengan. Formulir C1 merekap Anies 153 suara, Prabowo 82 suara, Ganjar 13 suara. Tapi di data KPU perolehan Anies jadi 0, Prabowo membengkak jadi 536 suara. Ganjar 50 suara.
Di luar negeri makin parah. Ada video pemilih dari London melaporkan tidak bisa memilih karena panitia sudah menutup TPS. Padahal masih banyak orang yang datang.
Di Kinabalu Malaysia KSK 330 data KPU menampilkan Anies 22 suara, Prabowo 8.077, Ganjar 80.036. Padahal formulir C1 menunjukkan Anies dapat 22 suara, Prabowo 77 suara, dan Ganjar 16 suara.
Kita meragukan hasil quick count lembaga survei, lantas disuruh menunggu real count hasil penghitungan KPU.
Lha kalau melihat penggelembungan suara seperti ini terjadi di banyak tempat, bisakah real count KPU dipercaya?
Editor Sugeng Purwanto