PWMU.CO – Majelis Wakaf PDM Sidoarjo adakan Workshop Pendayagunaan Wakaf. Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Harta Wakaf Produktif untuk Meningkatkan Ekonomi Umat Berkemajuan”.
Kegiatan berlangsung selama dua hari di Graha Umsida Trawas Mojokerto, Sabtu-Ahad (3-4/7/2024). Ketua Panitia, Ivan Diantono SE dalam laporannya mengatakan, jumlah peserta yang hadir sekitar 102 orang, yang berasal dari 18 PCM se-Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Majelis Wakaf PDM Sidoarjo, Rakhmat Ghozi SSos mengatakan, pelaksanaan workshop kali ini merupakan program kerja dari Majelis Wakaf yang fokus membahas tentang pengelolaan wakaf.
Adapun tujuan yang ingin dicapai, pertama setiap Nadhir yang ada di setiap cabang mampu mengelola aset wakaf. Dengan outputnya semua peserta bisa memanfaatkan aplikasi SIMA (Sistem Informasi Manajemen Aset) Muhammadiyah. Di mana aplikasi tersebut merupakan milik PP Muhammadiyah, di mana setiap PDM harus bisa mengisi dan memenuhi aplikasi ini.
“Sehingga aset-aset Muhammadiyah yang ada diseluruh Indonesia bisa terekap dengan baik,” jelas Rakhmad Ghozi.
Ghozi mengaku, di PDM Sidoarjo hingga saat ini belum mampu secara tuntas melakukan pendataan aset tersebut. Melalui kegiatan workshop, masing-masing cabang, bisa memberikan informasi kepada Majelis Wakaf PDM Sidoarjo terkait posisi aset yang ada di setiap masing-masing cabang.
“Baik itu mushalla, masjid, sekolah, ataupun bentuk-bentuk aset yang dimiliki oleh cabang dan ranting lainnya. Begitu juga dengan aset Aisyiyah, jadi pendataan ini perlu kita lakukan,” ungkapnya.
Kedua, dalam proses wakaf, maka kita ada urusan dengan pemerintah, di mana kepemilikan aset hanya sebatas mengelola, belum hak milik. Untuk itu perlu dirubah status wakaf menjadi hibah. Sehingga bisa menjadi hak milik persyarakitan Muhammadiyah. Orang yang mengelola aset hibah itu disebut Nadhir. Selama ini kendala di setiap cabang, belum punya Nadhir.
“Kita berharap usai acara ini terbentuk Nadhir di setiap PCM. Sehingga pada saat cabang ingin melakukan kegiatan kepengurusan wakaf maupun hibah jual beli kita sudah punya Nadhir di setiap cabang. Sehingga tidak bingung lagi mencari siapa Nadhirnya setiap masing-masing PCM,” terang Ghozi.
Ketiga, semua kita akan mandapatkan materi yang tren, yakni saat ini yakni SIWAK (Sistem Informasi Wakaf). “Kita tidak perlu lagi riwa-riwi (kesana kemari) dalam memberikan wakaf, karena sudah ada EAIW (Eletronik Akte Ikrar Wakaf). Di mana wakaf bisa dilakukan secara online,” paparnya.
Ketua panitia itu berpesan agar semua peserta bisa mengikuti acara dengan santai dan serius sampai selesai, sehingga tidak ada materi yang terputus. “Kebetulan pemateri yang hadir para ahli di bidangnya. Di antaranya Abdul Wachid Rosjidin MA dari Kanwil Kemenag dan KUA Porong,” tutup aktivis senior IMM Umsida Sidoarjo itu.
Sementara itu, Ketua PDM Sidoarjo yang diwakili Wakil Ketua, Misbah SAg MPd dalam sambutan singkatnya, menyampaikan permintaan maaf karena Ketua dan Sekretaris PDM Sidoarjo belum bisa hadir dalam pembukaan workshop.
“Karena Pak Ketua sedang ada mengisi undangan ceramah di Masjid Al Mahdi. Walaupun begitu, Insya Allah beliau akan tetap datang selepas Isya nanti,” ujar Waka Ismuba Smamda Sidoarjo itu.
Misbah menekankan pentingnya kegiatan ini, agar semua aset Muhammadiyah betul-betul terdata dengan lengkap . Agar tidak muncul permasalahan kepemilikan di kemudian hari.
“Untuk itu kami sangat berterima kasih kepada Majelis Wakaf yang sudah berinisiatif mengadakan acara ini,” ungkap guru Agama Islam Smamda yang ramah dan mudah senyum itu. (*)
Penulis Zulkifli Editor Wildan Nanda Rahmatullah