PWMU.CO-Muhammadiyah itu besar maka harus berpikir dan bertindak yang besar pula. Jangan menjadikan Muhammadiyah sebagai barang dagangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PWM Jawa Timur KH Dr M Saad Ibrahim dalam pembukaan Rapimwil II PWPM Jatim di asrama haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (3/2/2018).
”Muhammadiyah ini besar dibuktikan dengan banyaknya universitas milik Muhammadiyah, rumah sakit, sekolah, panti, dan berbagai amal usaha lainnya,” ujarnya. ”Kita bisa besar begini karena memiliki cita-cita dan tekad yang keras untuk mewujudkannya,” lanjutnya.
“Dan Pemuda Muhammadiyah juga harus demikian. Jangan malah minder tidak percaya diri dan berpikir kerdil,” sindirnya di hadapan Pemuda Muhammadiyah Jatim. ”Pemuda Muhammadiyah harus berpikir dan bertindak lebih luas, tidak hanya berpikir rebutan jabatan dan kekuasaan saja,” tegur Saad mengingatkan telah memasuki tahun politik.
“Pemuda Muhammadiyah harus berani keluar, dan saat keluar harus menjadi orang yang diperhitungkan oleh orang lain,” harapnya. “Seperti Nur Shamsi Ali berhasil berdakwah di Amerika Serikat dengan mendirikan Nusantara Foundation dengan misi dakwah Islam dan Muhammadiyah di sana,” tambahnya.
Di sisi lain Saad Ibrahim mengajak berpikir jika Jawa Timur tidak ada Muhammadiyah, siapa yang akan menampung 125 ribu mahasiswa, siapa yang mengurus anak yatim, dan kegiatan sosial lainnya. ”Muhammadiyah ini sangat besar. Oleh karena itu jangan menjual Muhammadiyah dalam politik,” ujarnya mengingatkan lagi.
”Karena Muhammadiyah ini cukup besar, maka cukup sulit memimpinnya dibanding menjadi kepala daerah,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Kerja Muhammadiyah itu, sambung dia, harus diawali dan dimulai bukan sekadar di tangan dan dibayangkan saja. Meski dalam realisasinya pembangunan diawali hanya dengan sekadar peletakan batu pertama, setelah itu pasti ada jalan. (Izzudin)