Al-Ishlah Sendangagung Resmi Miliki Guru Utusan dari Al-Azhar Mesir, Inilah Harapannya

Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur telah resmi memiliki guru utusan dari Perguruan Tinggi Al-Azhar Mesir, guru utusan itu telah hadir untuk pertama kalinya di pondok dengan 2000 santri lebih ini jam 20.30 WIB, Kamis (11/9/2025).

Tenaga guru asing ( _Al-Mab’uts_ ) atau utusan Al-Azhar University ini bernama lengkap Al-Ustadz Khairy Abdelsatar Eissawy Radwan (54 tahun) dan dia (Al-Ustadz Khairy) akan mengajar di Ponpes Al-Ishlah ini hingga tahun 2028 mendatang.

Pengasuh sekaligus pendiri Ponpes Al-Ishlah Sendangagung, Drs KH Muhammad Dawam Saleh menyambut guru asing ini dengan penuh syukur dan dia berharap mampu memperdekat hubungan Al-Ishlah dengan Al-Azhar University dan dia juga ingin santri bisa belajar bahasa Arab dan al-Qur’an lebih fasih.

“Pondok Pesantren Al-Ishlah sangat bersyukur dengan kedatangan Syekh Khairy selaku salah satu perwakilan dari kampus Al Azhar, karena itu adalah sebuah keberuntungan yang tidak didapatkan oleh banyak lembaga di Indonesia oleh karena itu perlu untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tutur kiai kelahiran 1953 ini.

Sekretaris Ponpes Al-Ishlah, Al-Ustadz Azzam Mushoffa Lc, lebih detail mengungkapkan harapan Al-Ishlah Sendangagung untuk hadirnya Syaikh Khairy dari Mesir ini.

“Pertama, hadir Syaikh Khairy ini diharapkan bisa mengembangkan bahasa Arab karena kita perlu belajar bahasa Arab langsung dari nativenya terutama dalam bahasa Arab, karena bahasa Arab memiliki banyak _lahjah_ atau logat dan ini langsung dari penutur aslinya,” ungkapnya mengawali pembicaraan dengan wartawan PWMU.CO Wilayah Lamongan ini.

Tambahnya, “Kedua kehadiran beliau juga karena termasuk dari salah satu lingkaran pengajar di _Ma’had Al-Azhar_ (Universitas Al-Azhar Mesir) sehingga beliau punya kepakaran yang sangat cukup untuk bisa mengajar anak-anak di tingkat Sekolah Menengah Pertama ataupun Madrasah Aliyah,”.

“Ketiga Syaikh Khairy juga memiliki salah satu kelebihan berupa _sanad_ Al-Qur’an dalam bacaan maupun tahfidznya sehingga diharapkan bisa ikut membantu memperbaiki _tajwid_ dan _tahsin_ bacaan Al-Quran dan juga _tasmi_ ‘ atau peningkatan hafalan Al-Quran di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ishlah ini,” pungkasnya. (*)

Penulis Gondo Waloyo