
PWMU.CO – Pengajian rutin Tafsir yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Siliragung pada Senin malam, (12/05/2025) menghadirkan nuansa berbeda. Bertempat di lingkungan yang asri dan bersahaja, Pemuda Muhammadiyah Siliragung yang kali ini menjadi tuan rumah menyiapkan sajian khas—bukan hanya dari segi materi kajian, namun juga dari sisi kepedulian lingkungan.
Pengajian yang dimulai selepas salat Isya’ tersebut mengulas tafsir Surat At-Taghabun ayat 1–5, dengan narasumber Iswanto. Namun yang menjadi sorotan malam itu bukan hanya kedalaman kajian yang dibahas, melainkan juga bagaimana tuan rumah menyuguhkan hidangan secara zero waste—tanpa plastik dan real food.
Agus Nur Ismail, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Siliragung yang juga dikenal sebagai aktivis lingkungan dan Pembina Organisasi Siswa Pecinta Alam, menjadi inisiator utama dari pendekatan ini. Ia menekankan bahwa pengajian bukan hanya ruang untuk mendalami makna agama, tetapi juga ladang amal untuk menebar teladan kebaikan terhadap lingkungan.
“Kami sangat mempersiapkan sajian dalam kegiatan Ngaji Tafsir kali ini agar benar-benar tanpa plastik dan ramah lingkungan. Karena kami mulai menyadari bahwa sikap kita terhadap lingkungan adalah citra kita sebagai Islam itu sendiri. Tidak bisa dipisahkan antara agama dan ekologi,” ujar Agus.
Hidangan Ramah Lingkungan
Dalam pelaksanaannya, seluruh makanan dan minuman disajikan menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali, seperti piring dan gelas kaca. Tidak ada kantong plastik, sendok sekali pakai, maupun kemasan instan. Bahkan, untuk keperluan kebersihan pribadi, para kader menyediakan tissu guna ulang yang dapat dicuci setelah digunakan. Sebuah inovasi kecil namun berdampak besar dalam pengurangan limbah tissu sekali pakai.
Langkah ini mendapatkan apresiasi dari para peserta pengajian. Banyak yang merasa terinspirasi untuk menerapkan gaya hidup serupa di lingkungan masing-masing.
“Rasanya adem ya, ngaji sambil menyadari bahwa kita juga sedang menjaga bumi. Semoga bisa dicontoh pengajian-pengajian lain,” komentar salah satu jamaah.
Dengan mengusung prinsip Islam Rahmatan lil ‘Alamin, Pemuda Muhammadiyah Siliragung membuktikan bahwa semangat dakwah dapat bersanding dengan gerakan peduli lingkungan. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang mereka untuk menyatukan nilai spiritual dan tanggung jawab ekologis, khususnya di kalangan generasi muda Muhammadiyah.
Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari gerakan besar menuju masyarakat yang tidak hanya taat secara ritual, tetapi juga bijak dalam menjaga ciptaan-Nya. (*)
Penulis Zahro Editor Amanat Solikah


0 Tanggapan
Empty Comments