Masjid tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat.
Hal itu tampak dalam kegiatan pelatihan optimalisasi marketplace dan media sosial bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) 21 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) 2025 di Masjid Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Ahad (7/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan para pelaku UMKM dari berbagai bidang usaha yang ada di desa. Mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang strategi pemasaran digital, mulai dari penggunaan platform marketplace hingga pemanfaatan media sosial sebagai sarana memperluas jangkauan produk ke pasar yang lebih luas.
Strategi Pemasaran Digital untuk UMKM Desa
Dalam paparannya, mahasiswa KKN-T menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital bagi pelaku usaha. Marketplace dipandang sebagai etalase modern yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dari mana saja. Media sosial pun menjadi alat efektif untuk membangun citra produk sekaligus menjangkau konsumen baru.
“Melalui marketplace, produk UMKM desa bisa dikenal tidak hanya di sekitar wilayah Sidoarjo, tetapi juga menembus pasar regional bahkan nasional. Sementara media sosial bisa dipakai untuk membangun interaksi, menciptakan kedekatan, sekaligus meningkatkan loyalitas konsumen,” jelas Praja Dimas Pambudi, perwakilan mahasiswa KKN-T.
Materi yang disampaikan mencakup cara membuat akun marketplace, teknik mengunggah produk dengan foto yang menarik, menuliskan deskripsi yang persuasif, serta strategi penentuan harga kompetitif.
Tidak ketinggalan, peserta juga diperkenalkan pada fitur-fitur promosi digital seperti iklan berbayar dan insight media sosial yang dapat digunakan untuk menganalisis minat konsumen.
Antusiasme Peserta dan Dukungan Pendamping
Pelatihan ini mendapatkan sambutan positif dari para peserta. Mereka antusias menyimak pemaparan materi, serta aktif mengajukan pertanyaan seputar kendala pemasaran yang selama ini dihadapi.
“Ilmu ini sangat bermanfaat. InsyaAllah akan kami terapkan agar usaha kecil di desa bisa semakin maju. Selama ini kami hanya mengandalkan penjualan secara langsung, tetapi sekarang kami punya wawasan baru untuk mencoba pasar online,” ujar salah satu pelaku UMKM peserta kegiatan.
Selaku tokoh masyarakat sekaligus pendamping kegiatan, Anwar menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN-T.
Menurutnya, pemberdayaan UMKM melalui pelatihan semacam ini merupakan langkah nyata memajukan perekonomian desa.
“Kami ingin para pelaku UMKM mampu bersaing di era digital. Marketplace dan media sosial bisa menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas. Dengan begitu, desa kita tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil, tetapi juga sebagai desa yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” ungkapnya.

Harapan ke Depan
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T berharap para pelaku UMKM semakin termotivasi untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pengembangan usaha.
Mereka menekankan bahwa keberhasilan UMKM tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada strategi pemasaran yang tepat di era serba digital.
“Dengan pemahaman tentang marketplace dan media sosial, kami ingin membuka wawasan bahwa dunia digital adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan. Kami percaya, jika UMKM desa konsisten menerapkan strategi pemasaran digital, maka usaha mereka bisa tumbuh lebih pesat,” tambah Praja.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa masjid dapat memainkan peran strategis sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, bukan hanya tempat ibadah.
Dengan adanya sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan tokoh desa, program pemberdayaan berbasis masjid diharapkan bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat yang berkesinambungan.
“Masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam akan semakin hidup jika mampu menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal peningkatan ekonomi. Karena itu, kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari program-program lain yang mendukung kemajuan UMKM di Desa Ketegan,” tutur Anwar.
Menjawab Tantangan Era Digital
Era digital membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi UMKM. Jika tidak mengikuti perkembangan teknologi, pelaku usaha berisiko tertinggal. Namun dengan kemauan belajar dan dukungan berbagai pihak, UMKM desa bisa naik kelas dan sejajar dengan pelaku usaha di kota.
Kegiatan KKN-T Umsida 2025 di Desa Ketegan ini menjadi salah satu wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap pemberdayaan masyarakat.
Melalui transfer ilmu dan pendampingan, diharapkan pelaku UMKM semakin percaya diri menghadapi persaingan dan mampu menjadikan teknologi sebagai sahabat dalam mengembangkan usaha.
Dengan langkah awal berupa pelatihan pemasaran digital ini, Desa Ketegan menunjukkan bahwa masjid dapat menjadi episentrum pemberdayaan masyarakat.
Tidak hanya menguatkan spiritualitas, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi menuju kemandirian dan kesejahteraan bersama.(*)


0 Tanggapan
Empty Comments