PWMU.CO– Ambulans dan perahu fiber bantuan PWM Jatim telah diterima Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat. Ambulans dan perahu untuk mendukung penanganan bencana dan kemanusiaan di wilayah ini.
Serah terima ambulans dan perahu fiber sumbangan donatur Lazismu Jatim ini dilaksanakan di Masjid Fastabikhul Khairat Gedung Dakwah Muhammadiyah Mamuju, Selasa (5/10/2021).
Hadir dalam serah terima itu Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Ir Tamhid Masyhudi, Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin, Ketua PWM Sulawesi Barat (Sulbar) Dr Wahyun Mawardi MP, dan Ketua Lazismu Sulbar Abd Rahman Djafar MPd.
Dihubungi PWMU.CO Kamis (7/10/21), Sekretaris PWM Jatim Tamhid Masyhudi menyampaikan, PWM Jatim ingin Muhammadiyah tetap ada. Untuk menjadi ada itu maka harus saling berbagi, memberi maupun menerima atau mengembalikan pemberian lagi untuk yang lain. Semangatnya itu.
”Dalam bahasa agama yaitu ta’awanu alal birri wattaqwa. Bekerja sama dan saling tolong-menolong ketika ada saudaranya yang membutuhkan. Tetapi tidak berhenti di situ. Saudara yang ditolong itu suatu saat harus juga memberikan ke yang lain. Jadi tidak hanya sepihak,” ujarnya.
”Maka Islam mengajarkan jika engkau mendapatkan sebuah kehormatan maka balaslah kehormatan itu sepadan atau lebih baik. Kepada siapa saja yang memberikan maupun kepada orang lain,” tambahnya.
Menurutnya, ini menjadi semangat kita agar Muhammadiyah tetap hidup. Selama masih ada prinsip-prinsip itu di Muhammadiyah maka Muhammadiyah akan dihargai, dicari dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. ”Muhammadiyah selalu hadir tatkala orang membutuhkan. Maka ketika kita hadir orang lain akan memperhatikan,” terangnya.
Prinsip yang utama, lanjutnya, jadikanlah bencana itu sebagai berkah. Apa berkahnya? Pertama kalau di situ ada bencana maka konsolidasi, tolong menolong itu, misal masalah sumber daya manusia (SDM) maka akan segera dilakukan konsolidasi bahwa mereka tidak sendirian.
”Contohnya kalau ada bencana, maka dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan mengirimkan atau mengutus dari daerah-daerah untuk datang membantu secara fisik maupun yang lainnya,” jelasnya.
Berkah kedua, sambungnya, kalau di daerah bencana itu asalnya tidak ada konsolidasi organisasi maka akan tumbuh relawan-relawan yang akan membantu gerakan Muhammadiyah. Kalau di situ belum ada ranting maka akan tumbuh masyarakat di sekitar yang sadar dan akan mau menolong serta akan menjadi bagian dari Muhammadiyah.
“Maka akan berdiri ranting dan cabang Muhammadiyah. Dan itu dibina terus menerus karena kita akan memperhatikan apa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya butuh mushalla maka kita bikinkan mushalla, butuh sekolah dibangunkan sekolah,” paparnya.
Daerah Bencana
Sementara itu Ketua PWM Sulbar Wahyun Mawardi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sekaligus silaturrahim dari PWM Jatim dan Lazismu Jatim.
“Atas nama PWM Sulbar kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari PWM Jatim berupa satu ambulans dan dua perahu fiber bermotor buatan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi,” ungkapnya.
“Bantuan ini merupakan bentuk komitmen persyarikatan kita untuk membantu saudara-saudara kita di Sulbar yang Januari lalu terkena musibah gempa bumi. Komitmen persyarikatan untuk membantu saudara yang membutuhkan bantuan khususnya pasca gempa di Sulawesi Barat,” imbuhnya..
Dia berharap ambulans dan perahu ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Sulbar pada umumnya dan warga persyarikatan yang akhir-akhir ini memang banyak mendapatkan ujian bencana alam.
“Daerah kami Sulbar hampir seluruh kabupaten merupakan daerah pesisir. Kondisi saat ini sering terjadi longsor, banjir dan sebagainya. Maka kebutuhan kendaraan terutama seperti perahu bermotor untuk bantuan kemanusiaan sangat kami butuhkan,” papar alumnus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini.
“Semoga dengan bantuan PWM Jatim ini, kami selaku warga persyarikatan Muhammadiyah termasuk relawan Lazismu dan relawan MDMC bisa semakin bersemangat untuk melakukan dakwah-dakwah terutama dakwah kemanusiaan,” harap mantan aktivis IMM Jatim ini. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto