Peresmian Mushala Al-Firdaus, Jamaahnya Didoakan Masuk Surga

Peresmian Mushala Al-Firdaus. Ketua PCM Tulangan Abdillah Adhi SE memberi sambutan dalam Peresmian Mushala Al-Firdaus Ngemplak, Kepatihan, Tulangan, Sidoarjo (Zulkifli/PWMU.CO)

PWMU.CO – Peresmian Mushala Al-Firdaus dilakukan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tulangan Abdillah Adhi SE, Ahad (3/3/2024). Mushala Al-Firdaus berada di Dusun Ngemplak, DeasKepatihan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Adhi sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas undangan jamaah, terutama pengurus Mushala AliFirdaus dan warga kaplingan Modernland Ngemplak Desa Kepatihan Sidoarjo.

“Berkat persatuan dan kekompakkannya, jamaah berhasil membangun sebuah mushala yang sangat representatif, nyaman, dan adem, sesuai namanya yakni al-Firdaus,” ujarnya.

Pemberian nama surga yang paling agung, yakni al-Firdaus ini, lanjut Adhi, melambangkan warga dan jamaah sekitar sangat mendambakan di akhirat nanti dapat bersama-sama masuk surga Firdaus. “Untuk itu ayo kita giatkan shalat berjamaah lima waktu di mushala ini, agar menjadi penghuni surga,” ajak Adhi yang diamini jamaah.

Memasuki bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari, dia berpesan agar jamaah menjaga kesehatan, meningkatkan ibadah, dan memperbanyak membaca doa, “Allahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana wa ballighnaa ramadhana. (Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan).”

“Semoga di bulan Ramadhan 1445 ini, kita semua mendapatkan rahmat dan menjadi orang yang beruntung mampu menggapai derajat Taqwa, sebagaimana perintah Allah SWT dalam surat al-Baqarah 186,” terang dia.

Dia berharap, semoga status Mushala Al-Firdaus bisa segera menjadi masjid, dan semuanya bisa berjumatan di sini.

Sekretaris Takmir Mushala Al-Firdaus, Muhlasin Amrullah MPdi, menambahkan meskipun awal puasa Ramadhan tahun ini kemungkinan berbeda, namun intinya kita semua tetap berpuasa.

“Untuk itu, mari membangun keberagaman, kerukunan dan kesepahaman diantara sesama warga. Sebagai bukti keberagaman, disebelah Musholla berdiri pondok lansia milik muslimat NU, namun kita semua hidup rukun, ayem, dan Tentrem. Dan memang suasana ini yang kita harapkan bersama,” tutur dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu.

Ke depan, menurut Muhlasin, mushala bisa dimanfaatkan seluruh warga, baik warga kaplingan maupun warga Dusun Ngemplak. “Insyaallah nanti akan disemarakkan dengan berbagai kegiatan pembinaan masyarakat dan program ruhiah kita bersama,“ jelas pria berkulit putih itu.