Search
Menu
Mode Gelap

Kiat Mendampingi Anak di Era Digital Dibahas dalam Seminar Parenting Sekolah Kreatif Baratajaya

Kiat Mendampingi Anak di Era Digital Dibahas dalam Seminar Parenting Sekolah Kreatif Baratajaya
Asteria Ratnawati S.Psi, Psikolog saat menyampaikan kiat mendampingi anak di era digital. (Riska Oktaviana/PWMU).
pwmu.co -

Dalam upaya memperkuat peran orang tua di tengah derasnya arus teknologi digital, Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya Surabaya bersama Komite Sekolah dan Wali Murid menggelar Seminar Parenting 2025, Sabtu (4/10/2025).

Kegiatan yang bertempat di Auditorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya ini menghadirkan Asteria Ratnawati, S.Psi., Psikolog Anak dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Surabaya, sebagai narasumber utama.

Seminar bertema “Ready to be a Digital Guardian: Your Child’s Best Online Safety Tool Is You” ini diikuti ratusan wali murid, guru, dan karyawan Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya. Turut hadir Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel serta Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya.

Mengawali pemaparannya, Asteria menegaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan.

“Jadi, ketika kita berbicara tentang anak, mereka masih sangat membutuhkan bimbingan. Selama belum berusia 18 tahun, tanggung jawab sepenuhnya ada pada orang tua,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa menjadi orang tua bukan sekadar memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga tanggung jawab emosional dan pendampingan moral.

“Anak yang sedang tumbuh membutuhkan arahan untuk menghadapi tantangan di era digital. Mereka perlu didampingi agar tidak tersesat di dunia maya,” ujarnya.

Belajar Bersama Anak di Era Digital

Psikolog anak dan remaja ini mengungkapkan bahwa berbagai jenis gawai dan platform digital kini telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak.

“Banyak anak-anak yang terpapar bahkan kecanduan teknologi digital. Di sinilah pentingnya peran orang tua,” katanya.

Menurut Asteria, pendampingan digital tidak hanya berfokus pada anak, tetapi juga menuntut orang tua untuk terus belajar.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Fokusnya jangan hanya pada anak. Orang tua juga perlu belajar—tentang perkembangan anak, komunikasi yang sehat, dan bagaimana menempatkan diri sebagai panutan,” pesannya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun hubungan yang hangat antara orang tua dan anak.

“Jangan biarkan anak berjalan sendiri. Dampingi mereka bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional,” tuturnya.

Bina Kedekatan dan Tanamkan Akhlak

Menutup sesi, Asteria mengajak seluruh peserta untuk memperkuat kedekatan emosional dengan anak sebagai bentuk penjagaan dunia dan akhirat.

 “Mulailah dari sekarang, binalah hubungan yang hangat agar anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi shalih dan bermanfaat. Saat kita tiada, mereka akan menjadi sumber doa,” pesannya penuh haru.

Ia juga mengingatkan pentingnya pendidikan akhlak dalam keluarga.

“Mari bentengi anak-anak kita dengan akhlak mulia, karena tidak ada pemberian yang lebih berharga dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan akhlak yang baik,” tutupnya, mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad Saw. (*)

0 Tanggapan

Empty Comments